Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemerdekaan Catalonia Dalam Hitungan Hari

Catalonia akan memproklamasikan kemerdekaan dari Spanyol dalam hitungan hari, menurut pemimpin daerah otonomi tersebut.
Presiden Catalan Carles Puigdemont saat berorasi pada aksi unjuk rasa  di Sant Cugat, Spanyol, 22 September 2017, mendesak pendukungnya untuk memilih ya dalam referendum kemerdekaan tanggal 1 Oktober./Reuters-Albert Gea
Presiden Catalan Carles Puigdemont saat berorasi pada aksi unjuk rasa di Sant Cugat, Spanyol, 22 September 2017, mendesak pendukungnya untuk memilih ya dalam referendum kemerdekaan tanggal 1 Oktober./Reuters-Albert Gea

 

Kabar24.com, JAKARTA—Catalonia akan memproklamasikan kemerdekaan dari Spanyol dalam hitungan hari, menurut pemimpin daerah otonomi tersebut.

Dalam wawancara pertama sejak referendum hari Minggu (01/10), pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont mengatakan pemerintahannya akan "bertindak pada akhir pekan ini atau awal pekan depan".

Ditanya apa yang akan dia lakukan jika pemerintah Spanyol mengintervensi dan mengambil alih pemerintahan Catalonia, Puigdemont menegaskan bahwa tindakan itu bakal menjadi "sebuah kesalahan yang akan mengubah segalanya".

Puigdemont mengungkapkan saat ini sudah tidak ada hubungan antara pemerintah pusat dan daerah otonomi Catalonia.

Dia menepis pernyataan Komisi Eropa pada Senin (2/10), bahwa rangkaian peristiwa di Catalonia adalah urusan dalam negeri Spanyol.

Pidato Raja Spanyol

Sebelumnya, Raja Spanyol Felipe VI mengecam pihak pengelola referendum kemerdekaan Catalania pada Minggu (1/10) karena menempatkan diri mereka di 'luar hukum'.

Dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional, Raja mengatakan pemungutan suara itu tidak sah dan tanpa menghormati hukum maka tidak akan ada kebebasan maupun perdamaian.

"Mereka sudah melanggar prinsip demokratis dari penegakan hukum," ujar Raja merujuk pada pemerintah daerah Catalonia sebagaimana dikutip BBC.com, Rabu (4/10).

Raja Felipe VI memperingatkan pula bahwa pemungutan suara bisa membawa risiko ekonomi kepada wilayan Catalonia yang makmur dan juga ke seluruh Spanyol.

Kemarin ratusan ribu orang di wilayah Catalonia menggelar unjuk rasa atas kekerasan yang dilakukan polisi saat berupaya mencegah berlangsungnya referendum, yang menyebabkan sekitar 900 orang cedera.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menyebut referendum warga Catalonia sebagai "hinaan" terhadap demokrasi. Bahkan, menurut Menteri Dalam Negeri Juan Ignacio Zoido, pemerintahan Catalonia mendorong warga ke jurang dan menyulut pemberontakan di jalan-jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper