Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perppu Ormas : Inilah 7 Catatan Mendagri. Kalau DPR Menolak, Ini yang Akan Terjadi

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menguraikan tujuh catatan terkait terbitnya Peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Organisasi Kemasyarakatan.
 Menko Polhukam Wiranto (kiri) saat bersama Menkominfo Rudiantara (kedua kiri) memberi keterangan pers di Jakarta, Rabu (12/7). Pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 tahun 2017 tentang organisasi kemasyarakatan untuk mengatur kegiatan-kegiatan ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945./Antara-Rosa Panggabean
Menko Polhukam Wiranto (kiri) saat bersama Menkominfo Rudiantara (kedua kiri) memberi keterangan pers di Jakarta, Rabu (12/7). Pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 tahun 2017 tentang organisasi kemasyarakatan untuk mengatur kegiatan-kegiatan ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945./Antara-Rosa Panggabean

Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menguraikan tujuh catatan terkait terbitnya Peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Catatan pertama, pemerintah setidaknya memiliki dasar yang kuat untuk menerbitkan perppu, yaitu aturan undang-undang yang tidak lagi memadai. Khususnya menyangkut soal sanksi dan kewenangan pemerintah dalam menindak ormas bermasalah.

Kedua, terdapat tiga pertimbangan utama pemerintah dalam mengeluarkan perppu, antara lain tindakan pemerintah telah sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII/2009 karena keadaan mendesak untuk menyelesaikan masalah hukum secara cepat.

"Aturan hukum yang belum memadai dan perppu dapat diterbitkan jika kekosongan hukum tersebut tidak bisa diatasi dengan cara membuat undang-undang baru," kata Tjahjo, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Dalam Negeri, Minggu (16/7/2017).

Ketiga, proses penyusunan melibatkan banyak pihak, di antaranya pemerintah, ahli hukum, akademisi, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Maka itu, Mendagri membantah jika proses penerbitan perppu ormas ini bersifat mendadak.

Catatan keempat, perppu tidak hanya menyasar pada suatu agama maupun organisasi tertentu. Namun, tetap menekankan pada kewajiban negara dalam melindungi kedaulatannya berdasarkan Pancasila serta UUD 1945. Maka itu, UU Ormas yang ada disempurnakan dengan perppu tersebut.

Kelima, saat ini pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah konkret dalam melaksanakan perppu tersebut, tentunya dengan tidak mengedepankan kerepresifan (otoriter) seperti yang diisukan baru-baru ini. Kalau pun ada yang tak suka dengan perppu ini, boleh uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

Keenam, tim pemerintah yang dikomandoi Menkopolhukam telah bekerja dan mengumpulkan info terkait ormas yang melanggar. Bagi ormas (melanggar larangan), berbadan hukum maka akan dicabut surat keputusannya oleh Kemenkumham, sedangkan yang tidak berbadan hukum menjadi urusan Kemendagri.

"Kondisi ini sesuai dengan asas Contrarius Actus yang telah diatur dalam perppu, yakni pemerintah sebagai pihak yang mengeluarkan izin atas ormas tersebut berwenang mencabut dan memberikan sanksi atas ormas yang dianggap melanggar ketentuan," ujar Tjahjo.

Catatan terakhir, pemerintah juga tengah menyiapkan bahan untuk disampaikan kepada DPR. Selesai masa reses DPR, Perppu Ormas ini akan dimintakan persetujuannya. Kalau DPR setuju maka Perppu akan disahkan sebagai UU. Bila sebaliknya, maka undang-undang lama akan tetap berlaku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper