Bisnis.com, LONDON—Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan, pertemuannya dengan pemimpin Partai DUP dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berjalan seuai rencana dan menghasilkan hal-hal positif.
Dalam pertemuannya dengan Pemimpin Partai DUP Arlene Foster, May mengklaim bahwa partainya yakni Partai Konservatif telah memiliki padangan yang sama dengan DUP terkait masa depan Inggris. Kedua partai itu pun siap untuk menyongsong proses pertemuan dan perundingan formal pertaman antara Inggris dan Uni Eropa pada 19 Juni, untuk menghadapi proses Brexit.
"Saya pikir ada satu kesatuan tujuan di antara orang-orang di Inggris Raya. Kami siap melanjutkan amanah rakyat Inggris yang menghendaki keluar dari Uni Eropa dengan proses dan hasil yang menguntungkan,” kata May, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/6/2017).
Senada, Foster pun mengaku partainya telah mencapai kesepakatan akhir untuk bersatu dengan Partai Konservatif. Menurutnya, hasil kesimpulan akhir terkait kerjasama kedua partai akan muncul pada Rabu (14/6/2017) waktu setempat.
Sementara itu dalam pertemuannya dengan Macron, May juga menegaskan bahwa publik Inggris telah bersatu dan sepakat untuk meninggalkan Uni Eropa. May pun mengklaim bahwa jadwal perundingan Brexit dengan Uni Eropa tidaklah berubah.
“Saya mengkonfirmasi kepada Presiden Macron, bahwa kami tetap pada jalur untuk meninggalkan Uni Eropa dan perundingan akan tetap dilakukan sesuai jadwal pada pekan depan,” kata May, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (14/6/2017).
Namun demikian, Macron mengaku bahwa Prancis akan tetap membuka pintu bagi Inggris bila ingin membatalkan Brexit dan tetap pada pelukan Uni Eropa. Seperti diketahui, Macron adalah salah satu pendukung Uni Eropa. Dalam sejumlah kampanyenya sebelum terpilih sebagai Presiden Prancis, dia meminta agar Inggris mematuhi kesepakatan keangotaan blok tersebut dan tidak meminta hubungan istimewa.
“Tetapi Prancis akan senantiasa membuka pintu bagi Inggris jika mereka ingin mengubah pilihannya mengenai Brexit. Bahkan pintu Prancis akan selalu terbuka sampai negosiasi Brexit berakhir,” kata Macron.
Adapun, pernyataan bersama antara Macron dan May itu muncul beberapa jam setelah menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble memberikan keterangan resmi kepada media. Dia menyampaikan sebuah pesan yang sama yang mengatakan pintu Brussels akan selalu terbuka bagi Inggris jika mereka memutuskan untuk tidak meninggalkan Uni Eropa.
“Kami menghormati pilihan rakyat dan pemerintah Inggris. Tapi jika mereka mengubah pilihannya, pintu Brussels akan selalu terbuka bagi mereka,” kata Schauble.