Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menyetujui hubungan pertahanan dan keamanan yang lebih erat saat mereka akan bertemu pada Jumat (10/3/2023). Keduanya berkomitmen untuk bekerjasama lebih kuat dalam mendukung Ukraina.
Dilansir dari Reuters (10/3/2023), pertemuan puncak tersebut juga mencakup perihal migrasi dan energi. Sunak juga akan ditemani oleh beberapa menteri senior.
Hal tersebut dilakukan karena kedua negara tersebut berusaha memperbaiki hubungan bilateral yang rusak pasca keputusan Brexit atau Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Perang Rusia vs Ukraina sudah memperkuat hubungan antara Inggris dan Prancis. Menjelang pertemuan, Kantor Sunak mengatakan bahwa nantinya Inggris dan Prancis akan turut berkoordinasi dalam penyediaan senjata dan pelatihan marinir Ukraina.
Keduanya juga akan membahas mengenai pembentukan kehadiran maritim permanen Eropa di Indo-Pasifik, serta terkait pengembangan senjata pada generasi berikutnya guna meningkatkan kemampuan NATO.
“Ketika kita menghadapi ancaman baru dan belum pernah terjadi sebelumnya, sangat penting bagi kita untuk memperkuat struktur aliansi kita sehingga kita siap menghadapi tantangan di masa depan. Itulah yang akan kita lakukan pada KTT Inggris-Prancis,” ucap Sunak dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Di samping itu, Sunak memiliki keinginan untuk segera mengatasi momok migrasi ilegal ketika ia berjalan bersama Prancis guna menghentikan kapal yang tiba di pantai selatan Inggris yang melintasi selat.
“Tentu saja, kami akan masuk ke sana dengan ambisi untuk setuju untuk melangkah lebih jauh menghentikan kapal yang melakukan penyeberangan berbahaya ini,” kata juru bicara Sunak sebelum perjalanan.