Bisnis.com, JAKARTA – Sekolah internasional kian dilirik oleh sejumlah orang tua karena dianggap berkualitas. Namun ada pula sekolah-sekolah yang menggabungkan kurikulum internasional dan nasional dalam sistem pembelajarannya, salah satunya Sekolah Cikal.
Seperti apa jelasnya Sekolah Cikal? Najelaa Shihab, pendiri sekolah tersebut berbagi cerita belum lama ini berbagi cerita tentang sekolahnya tersebut kepada Bisnis. Berikut petikan wawancaranya:
T: Apa saja program yang ditawarkan Sekolah Cikal?
Kami ingin klarifikasi bahwa Cikal itu bukan sekolah internasional. Kalau Cikal itu sekolah nasional yang mendapat akreditasi International Baccaulaureate (IB). Lembaga tersebut memberikan akreditasi kalau sekolah ini bisa berkompetisi secara global. Sekolah kami menggabungkan kurikulum nasional dan internasional serta kurikulum Cikal itu sendiri. Mungkin berbeda dengan sekolah internasional lainnya, karena siswa kami juga ikut Ujian Nasional.
T: Bagaimana sistem pembelajaran di sekolah ini?
Baca Juga
JKami prinsipinya mengembangkan kurikulum Cikal yang menekankan pada pendekatan individual. Sebab rasio siswa di sekolah kami itu kecil sehingga membuka peluang pada guru untuk memberi perhatian lebih kepada para siswanya. Tiap-tiap anak memiliki program edukasinya sendiri. Alasannya sekolah kami bukan hanya bertujuan akademis, tetapi juga kematangan emosional, sosial, dan spiritual.
Apa saja fasilitas bagi siswa?
Kami ada fasilitas olahraga dan pendidikan. Tetapi kami selalu percaya, sekolah itu lebih dari sekadar fasilitas. Kami percaya pada penekanan kualitas. Tidak sekadar menghadirkan fasilitas, tetapi juga menguatkan sumber daya tenaga pendidik dan membangun kultur yang mendukung pada peningkatan pendidikan.
T: Berapa biaya uang pangkal yang ditetapkan sekolah ini?
Kisaran TK itu sekitar Rp20 hingga Rp25 juta, tergantung lokasi. Kalau untuk SD, biayanya sekitar Rp35 hingga 50 juta.
T: Dengan biaya seperti itu, apakah sekolah memberikan keringanan untuk siswa tertentu?
Kami juga kan ada program beasiswa. Namun Cikal sendiri memiliki banyak kegiatan sosial kemasyarakatan. Umpamanya kami beri pelatihan gratis kepada guru-guru sekolah di sejumlah kabupaten. Jadi betnuknya lebih pada tanggungjawab sosial bukan hanya beasiswa.
T: Apa saja target sekolah dalam menciptakan lulusan terbaik?
Kami itu prinsipnya anak membutuhkan lingkungan optimal. Untuk mendukung hal itu sekolah harus bekerjasama dengan orang tua dan masyarakat. Kami betul-betul memantau perkembangan peserta didik agar mereka dapat meraih hasil maksimal.