Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan diplomasi untuk penegakan Hak Asasi Manusia bagi warga Rohingya, Myanmar, melalui pendekatan constructive engagement dan diplomasi kemanusiaan.
Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya mengungkapkan Pemerintah menekankan penghormatan HAM kepada warga Rohingya perlu selaras dengan pengamanan stabilitas insklusif dan berkesinambungan.
“Kita tidak biasa melakukan kritik keras di luar, tapi yang kita lakukan melakukan pendekatan. Tapi saat pertemuan dengan mereka kita sampaikan dengan keras. Kita tak perlu sampaikan ke media. Ini terbukti lebih efektif,” kata Desra dalam sebuah diskusi di Kantor Staf Presiden, Kamis (9/2/2017).
Dalam kasus ketika warga Rohingya tidak diakui sebagai warga negara Myanmar, Desra menyatakan Indonesia telah melakukan berbagai hal selain upaya diplomasi, antara lain menerima rombongan warga Rohingya di Aceh dan mengirimkan bantuan.
“Kita juga sudah sering memanggil Duta Besar Myanmar untuk misalnya, kita ingin Myanmar aktif memberikan informasi ada apa sih di sana. Kalaupun ada yang kurang atau ada pelanggaran HAM tidak usah ditutup-tutupi. Bu menlu juga melakukan di tingkat menteri,” lanjutnya.
