Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia mengecam aksi bom bunuh diri di Balochistan, Pakistan, pada 12 November 2016, yang menyebabkan 52 orang tewas, dan 100 orang lainnya luka-luka.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban aksi bom bunuh diri di Pakistan. Pemerintah Indonesia pun mengecam keras aksi tersebut, karena menimbulkan korban jiwa yang sebagian besar wanita dan anak-anak.
“Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror yang mengakibatkan jatuhnya korban warga sipil, dan sebagian besar terdiri dari wanita, serta anak-anak,” isi keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Senin (14/11/2016).
Kementerian Luar Negeri menyebut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad melaporkan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari serangan tersebut.
Meski demikian, KBRI Islamabad terus memantau perkembangan di lapangan dan melakukan komunikasi dengan otoritas keamanan setempat, untuk memastikan identitas korban jiwa.
Saat ini, ada 991 orang WNI yang berada di Pakistan, terdiri dari 734 orang di wilayah akreditasi KBRI Islamabad, dan 257 orang lainnya di wilayah Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Karachi.
Kementerian Luar Negeri pun mengimbau WNI di Pakistan, untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di pusat keramaian dan daerah perbatasan. WNI juga diimbau untuk menghindari tempat-tempat yang dinilai berisiko dari aspek keamanan, serta tidak terlibat dengan kegiatan politik setempat.