Bisnis.com, QUETTA, Pakistan – Empat orang tewas dan 10 lainnya cedera di Pakistan pada Minggu (17/3/2019) petang WIB saat bom meledak di kereta yang melaju di daerah kaya sumber daya alam, Baluchitta, Pakistan, tempat para pemberontak memerangi pasukan keamanan selama bertahun-tahun.
Belum segera ada yang mengaku bertanggungjawab, namun kelompok sempalan suku Baluch, yang memperjuangkan tindakan yang mereka sebut eksploitasi yang tidak adil atas gas dan sumber-sumber lain di provinsi mereka, pada masa lalu pernah melakukan serangan terhadap kereta.
"Empat orang, seorang remaja putri dan ibunya dan dua orang lain terbunuh dalam ledakan," kata Irfan Bashir, kepala polisi di distrik Naseerabad, tempat ledakan terjadi.
Ledakan membuat enam rangkaian kereta anjlok, saat melintas dari Peshawar di barat daya menuju Baluchistan, ibu kota Provinsi Quetta.
Kejadian ini merupakan serangan kedua dalam 2 pekan di kawasan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam serangan sebelumnya, kata perwira polisi yang lain.
Baluchistan merupakan tempat penting bagi proyek-proyek energi dan transportasi yang merupakan bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China, yang telah membawa investasi US$57 miliar ke Pakistan.
Kekerasan di provinsi tersebut, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, telah memicu kekhawatiran akan keamanan penanaman modal, khususnya yang terkait dengan jalur energi yang akan melayani dari China bagian barat menuju pelabuhan Gwadar di Pakistan bagian selatan.