Bisnis.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan mantan menteri sekretaris negara Sudi Silalahi telah mengirimkan salinan laporan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir pada Rabu sore (26/10/2016).
"Jadi kemarin sekitar 15.30 atau 16.30 melalui kurir, Pak Sudi Silalahi yang waktu itu Mensekab mengirimkan 'kopian' naskah laporan TPF Munir. Saat ini sudah di tangan Kementerian Sekretaris Negara," kata Johan kepada media di halaman Istana Negara pada Kamis (27/10/2016).
Menurut Johan, salinan naskah laporan TPF tersebut akan diserahkan kepada Jaksa Agung M.Prasetyo untuk diperiksa keasliannya.
Johan mengatakan dalam lembar akhir laporan yang diserahkan tersebut terdapat tanda tangan Marsudi Hanafi yang saat itu bertindak sebagai Ketua TPF yang menyatakan salinan tersebut sesuai dengan laporan asli.
"Setelah ini, pasti Pak Mensesneg (Pratikno-red) melapor ke Pak Presiden. Yang pasti kopian dokumen naskah itu akan diserahkan ke Jaksa Agung. Pertama untuk menelusuri lebih lanjut sesuai perintah Presiden dan mempelajari laporan TPF," kata Johan.
Sebelumnya pada Rabu, Jaksa Agung Prasetyo menegaskan akan terus mencari dokumen asli laporan Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktivis Munir.
Kendati demikian, Jaksa Agung menghargai Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono telah menjelaskan dokumen TPF Munir.
"Berangkat dari penjelasan Pak SBY kemarin tentang keberadaan dokumen itu, kalau nanti sudah ketemu akan segera kita pelajari, evaluasi dan dari situ baru kami akan bisa menentukan langkah-langkah yang kita lakukan," kata Prasetyo.
Sudi pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet periode 2004-2009 dan sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2009-2014 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sudi Kirimkan Salinan Laporan TPF Munir
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan mantan menteri sekretaris negara Sudi Silalahi telah mengirimkan salinan laporan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir pada Rabu sore (26/10/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium