S I A K-- Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) pada Hari Lingkungan Se-Dunia sebagai perwujudan desa bebas api. Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiridianata mengatakan APP Sinar Mas sebagai salah satu perusahaan nasional di bidang pulp dan kertas turut serta dalam pagelaran puncak hari lingkungan hidup ini menampilkan berbagai program untuk mendukung kelestarian lingkungan, salah satunya melalui Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
“Terdapat berbagai program yang telah dilakukan unit industri serta perusahaan pemasok kami dalam upaya mendukung pemerintah dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia, mulai dari tindakan nyata, pemberian edukasi, sampai dengan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, salah satunya melalui program DMPA," katanya, Jumat (22/7/2016).
DMPA yang diinisiasi APP Sinar Mas akan diimplementasikan di 500 desa yang tersebar di 5 provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur). Sinar Mas mengivestasikan dana USD 10 Juta sampai dengan tahun 2020. Program ini diharapkan selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa yang tinggal di sekitar konsesi pemasok perusahaan, juga dapat mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan, serta potensi gangguan hutan lainnya, yang pada akhirnya mewujudkan desa yang bebas api.
“Melalui program DMPA ini, kami berupaya untuk dapat menempatkan desa dan masyarakat sebagai bagian penting dan vital dalam pengelolaan hutan secara bertanggungjawab,” tambah Suhendra. Sementara itu, Head of Social & Security Sinar Mas Forestry Agung Wiyono menambahkan, APP Sinar Mas menargetkan di 80 desa terealisasi program DMPA, dengan alokasi per desa sekitar Rp200 - 270 juta, atau disesuaikan dengan program masing-masing desa, tahun ini.
Dana tersebut diimplementasikan melalui pelatihan, serta pendampingan yang digunakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan, permodalan desa untuk penanaman hortikultura, persawahan, peternakan, budidaya dan sejenisnya. “Parameter pemilihan desa yang masuk kriteria DMPA disesuaikan dengan tujuan program, yakni desa yang kerap kali menjadi sumber konflik, memiliki rekam jejak kebakaran lahan yang tinggi, dan menjadi pusat perambahan serta pembalakan liar," tambah Agung.
Perayaan Puncak Hari Lingkungan Hidup yang diselenggarakan tahun ini bertempat di Siak, Provinsi Riau. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang hadir bersama rombongan Menteri Kabinet Kerja menekankan untuk menjaga keseimbangan lingkungan diperlukan kedisiplinan.