Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suap Panitera PN Jakut: KPK Pertimbangkan Kenakan TPPU terhadap Rohadi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertimbangkan untuk mengenakan tindak pidana pencucian uang (TPPU) kepada panitera Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Rohadi.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) didampingi Plh Kabiro Humas Yuyuk Andriati (kedua kanan) melihat hasil operasi tangkap tangan kasus suap panitera PN Jakarta Utara di Jakarta, Kamis (16/6). Dalam OTT tersebut KPK menetapkan empat tersangka yaitu Panitera PN Jakarta Utara, dua pengacara dan seorang penyuap beserta uang Rp250 Juta yang diduga sebagai suap untuk mengurangi masa hukuman artis Saipul Jamil dalam kasus pencabulan./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) didampingi Plh Kabiro Humas Yuyuk Andriati (kedua kanan) melihat hasil operasi tangkap tangan kasus suap panitera PN Jakarta Utara di Jakarta, Kamis (16/6). Dalam OTT tersebut KPK menetapkan empat tersangka yaitu Panitera PN Jakarta Utara, dua pengacara dan seorang penyuap beserta uang Rp250 Juta yang diduga sebagai suap untuk mengurangi masa hukuman artis Saipul Jamil dalam kasus pencabulan./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertimbangkan untuk mengenakan tindak pidana pencucian uang (TPPU) kepada panitera Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Rohadi.

Hanya saja, hal itu masih tergantung dengan data dan informasi yang diperoleh oleh penyidik terkait dugaan tersebut. 


"Bisa dijajaki kemungkinan untuk mengusut TPPU tergantung pada informasi dan data yang ditemukan oleh penyidik," kata Plh Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak di Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Dia menjelaskan sampai saat ini penyidik lembaga antikorupsi masih fokus untuk membongkar kasus suapnya terlebih dahulu. Pasalnya, tidak semua kasus bisa ditindaklanjuti demgan cepat.

Karena dalam proses penyidikan semua tergantung dengan ketersediaan informasi yang diperoleh penyidik. "semua ada proses dan penyidik harus memperkuat informasi yang ada dulu," imbuhnya.

Rohadi sendiri diduga menerima uang senilai Rp250 juta terkait dengan pengurusan perkara milik pedangdut yang terjerat kasus pencabulan yakni Saipul Jamil. Dia ditangkap setelah menerima uang itu dari penasihat hukum Saipul, Bertha Nathalia dan Kasman Sangaji.

Adapun saat ini Rohadi telah mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Sidang bakal digelar di pada tanggal 26 Juli 2016.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper