Kabar24.com, PALEMBANG--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan bahwa ujian tingkat sekolah dasar tahun 2016 tidak termasuk dalam ujian nasional.
Alasannya karena penyelenggaraannya sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung program wajib belajar selama 12 tahun.
"Saya tegaskan bahwa ujian tingkat sekolah dasar (SD) bukan merupakan ujian nasional seperti halnya di tingkat SLTP maupun SLTA dan sederajat," katanya saat memantau pelaksanaan ujian sekolah dasar di Palembang, Sumsel, Senin.
Hal tersebut dikemukakannya saat memantau pelaksanaan ujian tingkat sekolah dasar di beberapa sekolah penyelenggara di Palembang, seperti di SDN 23 dan SDN 30.
Bahkan kata Mendikbud, dalam penyelenggaraannya setiap daerah berbeda, karena pihak pelaksana ujian tersebut adalah pemerintah daerah setempat.
Namun demikian, kata dia, pihak Puspendik tetap berperan dalam penyediaan materi soal sekitar 25 persen, selebihnya pemerintah pusat menyerahkan kebijakan sepenuhnya kepada pemerintah daerah dengan tetap mengacu pada standar kurikulum nasional.
Hal ini bertujuan agar anak didik yang ada dapat menuntaskan jenjang pendidikannya selama sembilan tahun, dan nantinya meneruskan wajib belajar selama 12 tahun, seperti telah diprogramkan pemerintah pusat dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, tuturnya.
"Saya ingin tegaskan bahwa di tingkat sekolah dasar tidak ada namanya ujian nasional, melainkan hal ini merupakan ujian akhir sekolah yang diselenggarkan oleh pemerintah daerah setempat," ujar Anies Baswedan.
Sementara di Sumatera Selatan tahun ini sebanyak 157.280 siswa tingkat sekolah dasar mengikuti ujian di 5.150 sekolah penyelenggara negeri, madrasah dan sederajat pada 17 kabupaten/kota.
Ujian sekolah tersebut diselenggarakan pemerintah daerah secara manual dengan sistem paper based test.
Ternyata Ujian Tingkat SD Tidak Termasuk UN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan bahwa ujian tingkat sekolah dasar tahun 2016 tidak termasuk dalam ujian nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
9 jam yang lalu