Kabar24.com, BEIRUT—Salah satu komandan tertinggi Hizbullah, Mustafa Badreddine dilaporkan terbunuh dalam sebuah serangan di Suriah.
Menurut Kelompok Syiah dari Libanon hal ini menjadi pukulan terbesar bagi kelompok yang didukung oleh organisasi dari Iran sejak terbunuhnya kepala militernya pada 2008.
Badreddine (55 tahun) merupakan salah satu komandan terbaik Hizbullah. Amerika bahkan menduga bahwa dia bertanggung jawab atas operasi militer kelompok tersebut di Suriah.
Terbunuhnya Badreddine yang merupakan saudara ipar komandan militer sebelumnya, almarhum Imad Moughniyah, menjadi pukulan terbesar bagi Hizbullah dan Iran di Suriah dibandingkan dengan intervensi militer Rusia dalam dukungannya terhadap Assad dan sekutunya.
Hizbullah telah kehilangan setidaknya empat tokoh penting sejak Januari 2015. Sejumlah pejabat tinggi Iran juga tewas dalam memerangi pemberontak Suriah dan dalam serangan Israel.
Hizbullah mengatakan bahwa Badreddine terbunuh dalam ledakan besar yang menargetkan satu dari basisnya yang terdekat dengan bandara Damaskus. Sebuah penyelidikan sedang berlangsung guna menyelidiki apakah serangan tersebut dilakukan melalui udara, rudal, atau pemboman artileri.
Tidak ada keterangan mengenai kapan pembunuhan tersebut berlangsung.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/5/2016), sebelumnya stasiun TV Libanon al-Mayadeen melaporkan bahwa dia tewas dalam serangan oleh Israel.
Hizbullah adalah sebuah pergerakan politik serta militer dan merupakan kelompok paling berpengaruh di Libanon. Kelompok ini bertambah kuat setelah berhasil memaksa Israel untuk mengakhiri pendudukannya yang sudah berlangsung selama 22 tahun di bagian selatan Libanon pada 2000.
Salah satu komandan tertinggi Hizbullah, Mustafa Badreddine. (Reuters)