Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengatakan penanaman benih padi ini merupakan salah satu upaya Bumi Panji Kediri menyediakan bibit unggul bersertifikat dan produk asli Kabupaten Kediri.
“UPTD Benih ini telah menghasilkan benih yang sudah tersertifikasi. Semoga ini menjadi penambah keunggulan daya saing kita dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.” ujarnya dalam siaran pers.
Selain ketercukupan benih, Haryanti juga menginstruksikan agar penggunaan anggaran APBD memprioritaskan sektor pertanian, khususnya untuk infrastruktur pertanian dan perbaikan kesejahteraan petani
Menurutnya, swasembada tidak hanya terkonsentrasi pada peningkatan produksi padi, tetapi juga menyentuh aspek kemudahan akses pemasaran padi, peningkatan harga yang diterima petani, dan penghindaran praktik tengkulak yang merugikan.
“Karena itu, saya mengintruksikan Dinas Kominfo untuk terus membantu menyampaikan informasi melalui aplikasi internet. Tujuannya, petani akhirnya dapat menghindari tengkulak dan mengetahui harus jual ke pasar mana agar harganya lebih baik,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Widodo Imam S. menambahkan benih padi yang dihasilkan dari penanaman UPTD Benih Disperta mengantongi sertifikat dari Badan Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSP). Selain itu, benih tersebut dihasilkan dari tanah Bumi Panji Kediri sehingga sesuai dengan agroklimatisasi Kabupaten Kediri.
“Daya tumbuh benih kami sudah teruji 85%, jadi terbukti bibit unggul. Agroklimatisasinya juga sesuai, tidak seperti 2013 saat benih bukan dari Kediri yang membuat panen petani malah anjlok,” tutur Widodo.
Dia menyebutkan produk benih dari UPTD Benih Pemkab Kediri akan dijual Rp6.420 per kg.