Kabar24.com, JAKARTA -- Selama ini lulusan pesantren hanya dipandang sebelah mata. Pasalnya, lulusan pesantren tidak mempunya bekal yang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Dulu santri memang dipandang sebelah mata karena lulusannya tidak punya ijasah. Tapi pesantren sekarang sudah bagus-bagus. Walaupun tidak ada bekal ijazah, namun santri lebih siap bekerja," ungkap pembina Rumah Enterpreneur Indonesia (REI), KH Ahmat Sugeng Utomo di Jakarta, Senin (7/12/2015).
Menurutnya, lulusan pesantren lebih siap bekerja karena tuntutan hidup. Lebih dari 90% lulusan pesantren yang menjadi enterpreneur dibandingkan dengan yang melanjutkan sekolah.
"Kalau jadi pegawai sarat terlalu rumit jadi mau tidak mau mereka bekerja sesuai dengan kemampuan mereka. berkah dari nyantri itu sehingga mereka berhasil dan jadi miliader," tutur pria yang akrab disapa Gus Ut ini.
Kurikulum tentang wirausaha, kata Gus Ut, telah diajarkan sejak lama kepada para santri untuk bekal mencari penghidupan yang layak setelah lulus dari pesantren.
"Sebenarnya karena dulu diajari bekerja. mereka berkreasi dengan dirinya sendiri akhirnya jadi penjual," katanya.
Menurutnya, santri pengusaha juga merupakan penyumbang pendapatan terbanyak dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Agama, terdapat lebih dari 27.230 pondok pesantren dan tersebar diseluruh wilayah Tanah Air.
"Lulusan pesantren sekitar 3,7 juta yang telah memasuki semua sektor kehidupan masyarakat, termasuk dunia usaha. Jadi sangat berdedikasi bangun perekonomian negara," pungkasnya.