Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemdikbud-Ristek Yakin Kurikulum Merdeka Tingkatkan Mutu Pembelajaran

Implementasi Kurikulum Merdeka bisa mengejar kehilangan pembelajaran akibat pandemi, mewujudkan merdeka belajar yang bertujuan memberikan pendidikan berkualitas dan pengembangan kompetensi serta karakter
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) terus menggencarkan sosialisasi terkait dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Merdeka. Bagi Kemdikbud Ristek, implementasi Kurikulum Merdeka bisa mengejar kehilangan pembelajaran akibat pandemi. 

Kepala BSKAP (Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan) Kemdikbud-Ristek, Anindito Aditomo mengatakan perubahan kurikulum untuk mewujudkan merdeka belajar yang bertujuan memberikan pendidikan berkualitas, kemajuan belajar, pengembangan kompetensi dan karakter serta memastikan kelompok termarjinalkan mendapat akses pendidikan yang berkualitas. 

“Kurikulum ini dirancang untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi. Banyak riset dan studi termasuk PISA (sebelum pandemi) yang memperlihatkan peserta didik kita belum bisa memahami bacaan sederhana dan menerapkan konsep matematika dasar,” ujar Anindito dalam diskusi Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, Senin (25/4/2022). 

Krisis pembelajaran yang diperparah oleh Pandemi Covid-19 dengan hilangnya pembelajaran dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran. Selama pandemi, untuk literasi learning loss ini setara dengan 6 bulan belajar sementara untuk numerasi learning lossnya setara dengan 5 bulan belajar. 

Kemdikbud-Ristek, lanjut Anindito, tidak langsung menerapkan kurikulum ini di semua satuan pendidikan, namun memberikan pilihan. Ada tiga pilihan yang ditawarkan kementerian terkait penerapan kurikulum di masa pandemi, yakni memilih kurikulum 2013 secara penuh, kurikulum darurat atau 2013 yang disederhanakan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. 

“Namun kami berharap satuan pendidikan secara bertahap mau mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang dengan 3 karakteristik utama; pembelajaran berbasis projek yang meningkatkan softskill dan karakter, fokus pada materi esensial dan fleksibilitas bagi guru sesuai kemampuan murid,” jelas Anindito. 

Yogi Anggraena, Koordinator Kurikulum Puskur dan Pembelajaran BSKAP Kemdikbud-Ristek menjelaskan struktur Kurikulum Merdeka diarahkan untuk memperkuat pencapaian profil pelajar pancasila. Selain itu, muatan lokal yang selama ini berdiri sendiri juga diperbolehkan untuk diintegrasikan ke semua mapel. 

“Tentunya struktur tiap satuan pendidikan berbeda-beda. Misalnya PAUD pendekatan belajarnya dengan bermain atau bermain adalah belajar yang mengutamakan nilai-nilai lokal. Sementara untuk SD, projek penguatan profil pelajar Pancasila sekitar 20 persen dari beban pelajar per tahun. Sedangkan SMA porsi penguatan profil pelajar Pancasila mencapai 30 persen,” jelas Yogi. 

Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

Profil pelajar Pancasila tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Bagi kepala sekolah dan guru yang tertarik dengan kurikulum ini, bisa mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan informasi lebih mendalam tentang Kurikulum Merdeka dari Platform Merdeka Mengajar serta kurikulum.kemdikbud.go.id atau mendaftar untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id. 

Sementara itu, Mega Saphira yang merupakan Tenaga Ahli Teknologi Platform Merdeka Mengajar Kemendikbud-Ristek menjelaskan mengenai Merdeka Mengajar yang merupakan platform edukasi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila serta mendorong guru untuk mengajar dan berkarya lebih baik lagi. 

“Dalam platform ini ada perangkat ajar dan asesmen murid yang membantu menganalisis tahapan perkembangan peserta didik. Ada juga tools berkarya, yang membuat guru bisa belajar mengenai teknologi pendidikan atau perangkat belajar. Ada juga pelatihan mandiri bagi guru, modul pelatihan dan tugas projek yang bisa dikerjakan guru dan peserta didik secara bersama,” jelas Mega. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Wahyu Arifin
Editor : Wahyu Arifin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper