Kabar24.com, JAKARTA -- Untuk mengatasi masalah penganggur di Indonesia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan terutama di sekolah kejuruan.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Mustaghfirin Amin mengatakan, lulusan SMK harus memiliki keterampilan lebih untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja.
"Lulusan SMK harus punya kemampuan lebih untuk mengantarkan dia ke dunia kerja. Jadi habis lulus langsung kerja. Tidak boleh menganggur," kata Mustaghfirin dalam diskusi pendidikan di perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masalah penganggur di Indonesia masih menjadi momok yang belum dapat diatasi hingga saat ini.
"Pengangguran bukan hanya dihasilkan dari produk suatu institusi, tapi juga karena faktor lain, seperti kondisi ekonomi dan kurangnya informasi," tuturnya.
Meski demikian, Kemendikbud telah melakukan beberapa strategi untuk mengatasi pengangguran, khususnya bagi lulusan SMK.
"Pertama, yakni secara kontinu harus ada penyelarasan. Kemendikbud sudah resmi membuat sub direktorat penyelarasan kejuruan dan kerja sama industri," ujarnya.
Upaya ini, lanjut dia, bukan sekadar tugas tambahan. Sebab, sejak 2015 sudah terbentuk struktur dan tugas supaya ada relevansinya. Mustaghfirin menjelaskan, strategi kedua yakni dari sisi SMK harus didampingi.
"Ada bursa kerja khusus, sehingga SMK juga bertanggung jawab dengan penempatan itu sendiri," imbuhnya.
Sementara strategi ketiga, ungkap Mustaghfirin adalah mendorong industri untuk melakukan pengamatan tidak hanya di akhir atau ujung. Jadi, industri bisa melihat kompetensi siswa sejak awal masuk SMK.
Dia berharap, tiga strategi tersebut bisa direalisasikan dengan baik sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran, terutama bagi lulusan SMK.