Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harganas 2015, Jokowi Sebut Bonus Demografi Ibarat Pedang Bermata 2

Dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional 2015, Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa potensi bonus demografi pada 2020-2030 ibarat pedang bermata dua. n
Presiden Joko Widodo sebelum bertolak ke Singapura, Selasa (28/7)./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo sebelum bertolak ke Singapura, Selasa (28/7)./Antara-Widodo S. Jusuf

Kabar24.com, TANGSEL - Dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional 2015, Presiden Joko Widodo menuturkan potensi bonus demografi pada 2020-2030 ibarat pedang bermata dua.

Peringatan Harganas ke-22 ini mengusung tema Meningkatkan Peran Keluarga sebagai Pilar Utama dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Bangsa. Peringatan yang berlangsung di Lapangan Sunburst, Tangerang Selatan, Banten itu dihadiri sekitar 15.000 peserta.

"Kita perlu menyadari tantangan dan tanggung jawab keluarga-keluarga Indonesia ke depan makin berat dan makin besar," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya, Sabtu (1/8/2015).

Pada periode 2020-2030, lanjutnya, Indonesia diproyeksi memasuki era bonus demografi. Artinya, jumlah penduduk umur produktif jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut.

Proporsinya diperkirakan sebesar 70% penduduk usia produktif dan 30% penduduk usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun.

"Bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi adalah berkah jika kita berhasi mengambil manfaatnya. Satu sisi yang lain adalah bencana apabila kualitas penduduk Indonesia tidak kita persiapkan dengan baik," tuturnya.

Untuk dapat memanfaatkan bonus demografi, Jokowi menegaskan perlunya Indonesia mempersiapkan mutu dan kualitas anak bangsa. Indonesia, imbuhnya, perlu memprioritaskan pembangunan manusia, terutama meningkatkan kualitas penduduk di usia produktif.

"Kita membutuhkan keterlibatan keluarga-keluarga Indonesia untuk mengajari betapa pentingnya membangun kualitas hidup anak-anak kita sehingga mereka mampu menyongsong masa depan yang lebih baik," ucap Jokowi.

Menyadari arti penting keluarga, pemerintah selalu menempatkan keluarga pada garda terdepan pembangunan sosial dan kesejahteraan rakyat. Caranya, dengan menggulirkan program kesejahteraan berbasis dan bermuara pada keluarga, seperti program pengentasan kemiskinan, program kesehatan, program kesejahteraan keluarga, sampai program Keluarga Berencana.

"Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menjadi berkah dari sisi pembangunan karena dapat memacu pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan yang lebih tinggi. Dampaknya adalah kemakmuran masyarakat secara keseluruhan," pungkas Jokowi.

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kesejahteraan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yambise, dan  Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Selain itu hadir pula Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Plt. Gubernur Banten Rano Karno, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan sejumlah kepala daerah lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper