Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas perkembangan perekonomian nasional pasca-referendum yang dilakukan Yunani untuk menentukan kebijakan ekonominya.
Sri Adiningsih, Ketua Wantimpres, mengatakan pihaknya memiliki kewajiban memberikan masukan kepada presiden untuk perbaikan ekonomi nasional. Pasalnya, saat ini Yunani baru saja melakukan referundum untuk menentukan kebijakan ekonominya, dan dapat memengaruhi perekonomian global.
“Kami memiliki kewajiban memberikan masukan apa yang bisa digunakan Presiden untuk memperbaiki kinerja ekonomi nasional ke depan. Kami melihat banyak yang perlu di sempurnakan,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (6/7/2015).
Sri menuturkan pemerintah harus melakukan beberapa penyesuaian terhadap visi dan misi ekonomi nasional. Penyesuaian tersebut dilakukan agar pemerintah dapat meningkatkan kinerjanya, dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Menurutnya, pemerintah juga harus meningkatkan pertimbuhan ekonomi yang saat ini hanya 4,7%, dengan menjaga stabilitas perekonomian. Peningkatan perekonomian secara kompetitif perlu segera dilakukan, agar dapat bersaing dengan negara lain.
“Saya percaya perekonomian nasional saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Yunani, tetapi kalau kami cermati kementerian dan lembaga yang mengelola sistem keuangan lebih baik, dan memiliki mekanisme antisipasi perkembangan yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, referendum Yunani memenangkan pilhan ‘Tidak’ dengan jumlah 61,31%, mengungguli pilihan ‘Ya’ yang mencapai 38,69%. Hasil tersebut juga berarti kemenangan kelompok yang menolak tawaran bantuan kreditor asing dengan syarat ketat.