Bisnis.com, JAKARTA - Rusia sedang merencanakan referendum secara bertahap di kota selatan Kherson, Ukraina, dengan tujuan untuk membenarkan pendudukannya menurut laporan terbaru Kementerian Pertahanan Inggris.
Kota Kherson merupakan kunci tujuan Rusia untuk membangun jembatan darat ke semenanjung Krimea. Semenanjung itu dianeksasi oleh Rusia pada 2014 dan menjadi wilayah strategis yang mendominasi Ukraina selatan.
"Penjajah [Rusia] menyiapkan referendum pembentukan Republik Rakyat Kherson," ujar Wakil Dewan Kota Kherson, Serhiy Khlan pada Maret lalu, dikutip dari BBC, Senin (25/4/2022).
Menurutnya, Rusia sudah mulai mengajak pejabat-pejabat di Kherson untuk bekerja sama guna memuluskan rencana tersebut.
Adapun, Kherson adalah satu-satunya kota besar yang berhasil direbut Rusia sejak invasi pada akhir Februari lalu. Namun, beberapa daerah sekitarnya telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina dan pertempuran di wilayah itu terus berlanjut.
Konfirmasi dari Kementerian Pertahanan Inggris itu membenarkan tudingan sebelumnya dari Ukraina yang menyebut Rusia tengah merencanakan referendum kemerdekaan di Kherson.
Baca Juga
"Saya tegas menolak bekerja sama dengan mereka. Pembentukan Republik Rakyat Kherson akan mengubah kawasan kami menjadi wilayah yang tak punya harapan dan masa depan," kata Khlan.
Dia pun menyerukan agar pejabat-pejabat lainnya juga tak termakan bujuk rayu Rusia.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Rusia mengenai rencana referendum ini. Jika benar, ini sudah ketiga kalinya Rusia dikaitkan dengan referendum kemerdekaan di wilayah Ukraina.
Pada 16 Maret 2014, Krimea juga menggelar referendum kemerdekaan dengan hasil 90 persen suara yang terkumpul menyatakan ingin bergabung dengan Rusia.