Kabar24.com, JAKARTA - Sekelompok orang yang mengaku penganut Syiah menyerang kampung Majelis Az-Zikra pimpinan Ustad Arifin Ilham di Sentul, Kabupaten Bogor.
Banyak pihak menilai ada sejumlah janggalan dari aksi penyerangan tersebut. "Insiden ini harus disikapi dengan pikiran jernih. Ada beberapa kejanggalan," kata Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq.
Dia menjelaskan beberapa kejanggalan itu yakni pertama, selama ini belum pernah terjadi penganut Syiah melakukan aksi intimidasi apalagi teror terhadap kelompok-kelompok mayoritas.
"Itu bunuh diri jika benar kelompok Syiah yang melakukan aksi premanisme itu. Justru yang terjadi selama ini kan mereka sering kali menjadi korban karena minoritas yang dianggap sesat. Contohnya, kasus Sampang".
Kedua, Syiah di Indonesia sedang dalam sorotan seiring konflik-konflik sektarian di Timur Tengah yang melibatkan kelompok Syiah dan Sunni.
Fatwa sesat yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia, telah membuat Syiah dicurigai dan mudah untuk dikambinghitamkan.
"Sikap Arifin Ilham selaku pimpinan Majelis Dzikir Az-zikra yang menyerahkan proses hukum para pelaku penyerangan kepada kepolisian patut diapresiasi," katanya.
Untuk itu, Fajar meminta polisi untuk mengusut dan menuntaskan kasus ini sesegera mungkin agar permasalahan tidak merembet kemana-mana.
"Ini bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh situasi. Pada saat yang sama, masyarakat dan media jangan pula memprovokasi dengan tindakan-tindakan yang mempertunjukkan kebencian kepada Syiah," katanya. (Antara)
Kelompok Syiah Serang Majelis Az-Zikra. Maarif Institute Endus Beberapa Kejanggalan
Sekelompok orang yang mengaku penganut Syiah menyerang kampung Majelis Az-Zikra pimpinan Ustad Arifin Ilham di Sentul, Kabupaten Bogor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium