Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali menceritakan kisah kunjungan kerjanya ke beberapa negara di Asia Selatan termasuk Afghanistan.
Kali ini, di hadapan jemaah Majelis Zikir Hubbul Wathon, Kepala Negara membeberkan alasannya harus datang ke Afghanistan di tengah kondisi keamanan yang berisiko tinggi.
Dalam pemantauan Bisnis.com, peserta kaum ibu peserta zikir terlihat menyimak dan sesekali mengangguk-angguk saat Presiden dengan dramatis menceritakan mengapa dia harus datang ke negara yang masih dilanda peperangan tersebut.
“Sewaktu pertemuan pertama dengan Presiden Afghanistan, beliau mengatakan hanya Indonesia yang dapat mempertemukan pihak-pihak bertikai,” tuturnya di hadapan ratusan jamaah zikir di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Rabu (21/2/18).
Jokowi menceritakan secara detail mulai dari mendarat hingga tiba di Istana Presiden Arg. Dia mengatakan Afghanistan memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tetapi tidak dapat dikelola karena adanya konflik antarsuku.
Melihat apa yang terjadi di Afghanistan, Presiden berharap kalau kerukunan bangsa harus terus dibina. Momentum pesta demokrasi seperti pilkada ataupun pilpres jangan saling mencemooh, menjelekkan, dan saling menebar berita bohong.
“Presiden Ashraf Ghani titip kepada saya, jaga jangan sampai antarkampung ada gesekan, apalagi antarsuku,” ujarnya.
Secara spontan, jemaah merespons dan bertepuk tangan. Kepala Negara hadir di tengah jamaah MDHW untuk Zikir Kebangsaan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 21-23 Februari 2018, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.