Bisnis.com, DAKAR -- Penganiayaan dialami putra mantan presiden yang dituduh melakukan korupsi saat dirinya menjadi menteri.
Demi melawan penganiayaan atas dirinya, putra mantan presiden Senegal melakukan mogok makan dan mengancam akan terus melakukan aksinya itu jika hak-haknya tidak dihormati.
Karim Wade, putra mantan presiden itu "dipukul dan dicederai" di pengadilan tempat ia diadili atas tuduhan korupsi saat menjadi menteri, kata pengacara dan para pendukungnya, Kamis (15/1/2015) waktu setempat.
Wade mogok makan sejak Rabu dan akan berlanjut "sampai hak-haknya dihormati dan ada peradilan yang adil di mana hak untuk membela dijamin", kata pengacara Mohamed Seydou Diagne kepada AFP.
"Ia dipukul Rabu", kata Diagne.
Menurut para pengacara dan pendukungnya, Wade menolak hadir di sidang pengadilan sejak Rabu karena tidak didampingi para pengacaranya setelah salah seorang dari mereka "diusir saat pemeriksaan" oleh ketua pengadilan Heri Gregoire Diop dan para kolega pengacara kemudian melakukan boikot.
Setelah ia menolak hadir, Wade "dibawa ke ruang pemeriksaan secara paksa, diborgol, dipukul, diseret hingga cedera." kata satu pernyataan dari Partai Demokrat Senegal yang dipimpin ayahnya, yang menjadi presiden dari tahun 2000 sampai 2012.
Karim Wade, yang ditahan sejak April 2013, diadili sejak Juli tahun lalu di pengadilan khusus korupsi yang dikenal dengan nama CREI.
Ia dituduh memiliki perusahaan-perusahaan ilegal dan real Estat bernilai 240 juta dolar AS saat menjadi menteri dan penasehat ayahnya.
Para pengacaranya tidak hadir dalam sidang Kamis.
"Kami akan hadir apabila hak-hak pembelaan dijamin. Jika tidak kami berisiko mengesahkan jurisdiksi-jurisdiksi yang tidak layak dari satu demokrasi," kata Diagne, seraya menambahkan bahwa "profesi hukum tidak dapat dilaksanakan di CREI."
"Setiap orang mempunyai hak untuk berbicara, kecuali membela" di sidang itu, ujar Cire Cledor Ly, seorang dari para pengacara Wade kepada para wartawan.
Tetapi hakim Yerim Thiam mengatakan pengacara Wade diusir karena "menghambat" kerja pengadilan.
Wade senior adalah seorang tokoh pemecah belah dalam politik Senegal dalam pemilhan presiden tahun 2012. Banyak pihak yang bahwa ia berusaha untuk menempatkan anaknya sebagai pengganti dirinya.
Wade junior sering mengeritik kesahalan pengelolaan keuangan publik dan dengan memiliki nama julukan "menteri super" dan "menteri Bumi dan Langit", setelah ayahnya menempatkan ia memimpin jabatan-jabatan kerja sama internasional, transpor udara , prasarana dan energi.