Bisnis.com, SEOUL - Pebisnis Republik Korea siap meningkatkan investasinya yang selama ini sudah berjalan di sejumlah tempat di Tanah Air dan berharap Pemerintah Indonesia dapat terus berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif di masa-masa mendatang.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman mengatakan dalam serangkaian pertemuannya dengan sejumlah pelaku usaha dan pejabat pemerintahan Republik Korea (Korea Selatan), umumnya mengisyaratkan pentingnya peningkatan kerja sama kedua negara dalam segala bidang khususnya di bidang ekonomi.
"Para pebisnis Korea dikenal cukup kuat di sektor manufaktur, listrik, infrastruktur kepelabuhanan, mereka siap untuk menjalin kerja sama. Sambutan positif ini tentu saja surprise bagi kita, terutama dalam mendukung tekad pemerintah memajukan industri maritim dan infrastruktur lainnya," katanya.
Pada hari pertama (18/11) kunjungan ke Korsel, delegasi DPD RI melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pihak a.l. Kwangsuk Song (President grup media The Kyeongin Ilbo), Kyung Pil Nam (Gubernur Provinsi Kyonggi-do), Jae Keun Ahn (Executive Vice President Samsung Electronics), Chung Ui Hwa (Ketua Parlemen Korsel).
Delegasi DPD RI beraggotakan Mohammad Saleh (anggota DPD asal Bengkulu), Bahar Ngitung (anggota DPD asal Sulawesi Selatan), Habib H.Said Ismail (anggota DPD asal Kalimantan Tengah), Sudarsono Hardjosoekarto (Sekjen DPD RI).
Esok hari (19/11), Irman Gusman didaulat menjadi pembicara utama di depan 100 pemimpin puncak, 1.000 direktur dan manajer perusahaan Korea. Adapun tema yang akan diangkat yakni ekonomi Indonesia dan peningkatan kerja sama ekonomi RI-Korsel.
Per Oktober 2014, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-8 Korsel sebagai negara tujuan ekspor, sedangkan Korsel adalah mitra dagang terbesar Indonesia ke-6.
Pada 2013, total perdagangan kedua negara mencapai US$23,01 miliar atau menurun 7,36% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencatat total nilai perdagangan sebesar US$27,02 miliar.