Bisnis.com, JAKARTA - Elit Partai Amanat Nasional meminta kubu presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berhenti melakukan manuver politiknya untuk merayu partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Koalisi Merah Putih sebagai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tetap solid untuk mengukuhkan perannya dalam membangun bangsa dan negara di luar pemerintahan.
"Sebenarnya kesan bahwa Koalisi Merah Putih tidak solid justru disebabkan gencarnya ajakan dari pihak Jokowi-JK. Padahal kami sangat tenang dan tidak pernah grasa-grusu. Semua sadar bahwa koalisi ini akan berada di luar pemerintahan," kata Saleh Partaonan Daulay, Ketua DPP PAN.
.
Dia sekaligus membantah isu bahwa PAN akan merapat ke kubu Jokowi-JK. "Tidak semestinya itu dibesar-besarkan. PAN sangat serius menjaga kebersamaan di Koalisi Merah Putih".
Saleh mengatakan, PAN bersama Koalisi Merah Putih bahkan sudah menyusun sejumlah program bersama demi perbaikan Indonesia ke masa depan.
Ia berharap kubu Jokowi-JK tidak terlalu khawatir dengan soliditas Koalisi Merah Putih yang sejauh ini tidak berniat mengganggu.
Justru, sebaliknya semua parpol di koalisinya berniat berkontribusi dan berbuat yang terbaik.
"Tidak enak didengar jika Koalisi Merah Putih disebut mau mengganggu. Selain tidak benar, secara semantik, konotasi itu juga sangat merugikan".
Dia menilai, niat Jokowi-JK untuk menyusun koalisi ramping sudah tercapai sehingga tidak ada nilainya mengajak dan mengundang anggota Koalisi Merah Putih.
Politisi PAN Wanda Hamidah sebelumnya menyiratkan, terbuka peluang partainya berkoalisi dengan kubu Jokowi-JK.
"Dalam politik yang tidak mungkin bisa jadi mungkin," katanya.
Pernyataan Wanda itu menyikapi kemungkinan PAN berkoalisi dengan Jokowi-JK, pascapertemuan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dengan Jokowi di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Senin malam (1/9).(ant/yus)