Bisnis.com, JAKARTA - Masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) tinggal 10 bulan lagi. Lalu, apa rencana JK setelah tak lagi menjabat wakil presiden?
Di hadapan para pengusaha yang hadir dalam Kadin Talk, Kamis (31/1/2019), JK menyebut pertanyaan yang sama diajukan pada dirinya ketika 2009. Saat iu, Jusuf Kalla menguji peruntungan dengan maju sebagai calon presiden melawan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. Hasilnya, pemilihan presiden dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
"Waktu 2009 saya ditanya, saya jawab kalau kalah saya akan kembali ke Makassar. Rupanya tidak [jadi pulang]," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menyebut pasca-kekalahan dalam Piplres 2009, bidang pengabdian lain telah menunggu dirinya. Akibatnya rencana kembali ke Makassar tidak terealisasi.
Untuk itu, kata JK, pascapemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla berakhir pada Oktober 2019 ini, dirinya tidak lagi memiliki cita-cita khusus untuk kembali ke Makassar. JK akan lebih fokus untuk melanjutkan pengabdian dalam bidang lain yang dapat dilaksanakan.
"Indonesia sudah menjadi kampung saya. Pengabdian penuh [harus diberikan]," katanya.
Jusuf Kalla merupakan satu dari sedikit politikus senior yang memberi warna dalam perpolitikan nasional. Setelah aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam, Jusuf Kalla kemudian berlabuh di Partai Golkar dan menjadi ketua umum pada 2004.
Sejumlah jabatan politik juga disandangnya mulai dari menjadi anggota MPR, Menteri Perdagangan di era pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Pemerintahan Megawati dan dua kali menjadi Wakil Presiden yakni era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Era Pemerintahan Joko Widodo.