Bisnis.com, JAKARTA- Ketua Fraksi Partai Hanura, Syarifuddin Sudding mengatakan catatan dibidang penegakan hukum di tahun 2013 baik dalam konteks penanganan kejahatan transnasional maupun tindak pidana korupsi patut diapresiasi.
Namun, catatan hukum 2013 juga diwarnai oleh noda hitam akibat penangkapan pejabat atau penyelenggara negara baik di level legislatif, eksekutif dan yudikatif.
“Catatan hukum 2013 diwarnai kasus yang menggemparkan yaitu tertangkap tangannya Ketua MK, Akil Mochtar dan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini oleh KPK,” ujarnya ketika menyampaikan catatan akhir tahun 2013 Fraksi Partai Hanura di Gedung DPR, Jakarta, Senin 930/12/2013).
Menurutnya, hal tersebut menandakan prestasi para penegak hukum semakin menunjukkan hasil yang membaik. Meskipun demikian, pihaknya menilai aparat penegak hukum seperti Polri, Kejaksaan, KPK masih bersikap tebang pilih, khususnya dalam hal pemberantasan Korupsi.
“Khusus terhadap KPK, publik mengharapkan agar KPK benar-benar independen dalam menangani kasus Century dan Hambalang yang diduga turut melibatkan sejumlah penguasa,” jelasnya.