Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politik Dinasti: Nepotisme Marak, Harus Ada Pembatasan lewat Aturan

Bisnis.com, JAKARTA--Pengamat Politik dari IndoBarometer Muhammad Qodari mengatakan harus ada pembatasan jabatan untuk mengurangi fenomena politik dinasti melalui peraturan menyusul maraknya, praktik nepotisme dalam pemilihan kepala daerah akhir-akhir

Bisnis.com, JAKARTA--Pengamat Politik dari IndoBarometer Muhammad Qodari mengatakan harus ada pembatasan jabatan untuk mengurangi fenomena politik dinasti melalui peraturan menyusul maraknya, praktik nepotisme dalam pemilihan kepala daerah akhir-akhir ini.

Pernyataan itu disampaikan Qodari dalam acara Dialog Kenegaraan bertema “Fenomena Politik Dinasti” yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Daerah di Kompleks Parlemen, Rabu (24/7/2013).

Selain Qodari turut jadi nara sumber dalam diskusi itu Anggota DPD Provinsi Banten, Ahmad Subadri dan Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis.

"Tidak bisa dilarang, orang mau jadi wali kota, bupati. Bisanya dibatasi,'' kata Qodari. Dia menambahkan, pembatasan itu dapat dilakukan dengan penerapan peraturan.

Dia mencontohkan seorang istri bupati yang ingin maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baru boleh maju setelah berselang satu periode setelah suaminya tidak menjabat lagi.

Sementara itu, Margarito Kamis mengatakan tidak ada jaminan para pejabat yang tidak berasal dari dinasti politik akan lebih bersih dibandingkan dengan mereka yang masih saudara pejabat.

Menurutnya, secara konstitusional tidak boleh ada pembatasan hak politik untuk menjadi kepala daerah karena semua warga negara memiliki kedudukan yang sama untuk dipilih dan memilih.

Menurutnya, hal terpenting yang perlu dibenahi adalah sistem pemerintahan dan penegakan hukum yang benar. Hanya saja untuk melakukan pembenahan tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama. (Foto:globalbalita)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper