Bisnis.com, JAKARTA - Partai Gerindra tidak terkejut dengan tingginya popularitas dan kepuasan publik atas kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Kabinet Indonesia Maju.
Survei teranyar Indo Barometer menunjukkan bahwa Prabowo sebagai menteri paling dikenal publik dengan tingkat keterkenalan 18,4%. Dari sisi kinerja, Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga berada di nomor wahid dengan tingkat kepuasan 26,8%.
Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa Prabowo merupakan figur paling tepat memimpin Kementerian Pertahanan. Latar belakang militernya membantu Prabowo dengan cepat beradaptasi dan mengeksekusi kebijakan.
Atas dasar itu pula bekas Panglima Kostrad tersebut rajin menjalankan tugas kedinasan ke berbagai negara. Prabowo, menurut Habib, melawat ke luar negeri dalam rangka memastikan peran Indonesia menjaga ketertiban dunia.
"Dalam konteks ekonomi belum tentu ada angka-angka [ukuran keberhasilan]. Tapi dalam konteks strategis beliau ke beberapa negara penting diterima langsung pimpinan negara untuk bagaimana menjaga ketertiban dunia," tuturnya dalam konferensi pers pemaparan survei Evaluasi Publik 100 Hari Jokowi-Amin di Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rokhmin Dahuri mengakui bahwa latar belakang mempengaruhi kinerja seorang menteri. Jika sesuai maka tidak sulit beradaptasi dengan jabatan baru.
"Dalam 100 hari bisa melakukan sesuatu kalau kita punya pengetahuan dan pengalaman. Kemudian punya jaringan," kata bekas Menteri Kelautan dan Perikanan ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menuturkan bahwa publik mengapresiasi pilihan Presiden Joko Widodo menunjuk bekas kompetitornya itu. Bukan mustahil penilaian tersebut menjaga peluang Prabowo berkontes sebagai calon suksesor Jokowi.
"Beliau bisa mempertahankan panggung politik sampai 2024," ujar Qodari.
Survei Indo Barometer berlangsung pada 9-15 Januari 2020 dengan menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden. Marjin kesalahan sebesar +/-2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.
Para responden adalah warga negara pemegang hak pilih yang diwawancarai tatap muka dengan mengisi kuisioner.
