Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indo Barometer : Ini Tantangan Jokowi-Ma'ruf Agar Tidak Kalah dari Prabowo-Sandi

Jika suara pemilih yang belum menentukan pilihan dibagi secara proporsional, Indo Barometer memproyeksikan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 61,3% suara pada 17 April.
Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli saat memaparkan hasil survei./Bisnis-Samdysara Saragih
Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli saat memaparkan hasil survei./Bisnis-Samdysara Saragih

Kabar24.com, JAKARTA — Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin harus mencegah 40% pendukungnya tidak datang ke tempat pemungutan suara pada 17 April bila tidak ingin terjungkal dari Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Sebulan menjelang hari-H, lembaga survei Indo Barometer masih menempatkan Jokowi-Ma’ruf unggul dalam kontestasi dengan elektabilitas 50,8%, sedangkan Prabowo-Sandi 32,0%, dan pemilih yang belum menentukan pilihan 17,2%.

Jika suara pemilih yang belum menentukan pilihan dibagi secara proporsional, Indo Barometer memproyeksikan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 61,3% suara pada 17 April.

Namun, kalkulasi matematis itu bisa berbalik merugikan bila para pendukung Jokowi-Ma’ruf memilih golput atau tidak mendatangi TPS.

Sebaliknya, pendukung Prabowo-Sandi yang dikenal militan berbondong-bondong mendatangi TPS untuk mencoblos jagoannya.

Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli menghitung-hitung kekalahan Jokowi-Ma’ruf dimungkinkan jika 40% pendukungnya saat disurvei tidak datang memilih.

Kalkulasinya, 40% pendukung tersebut setara dengan 20% total suara sehingga mengurangi keterpilihan dari 50,8% menjadi 30,8%.

Sebaliknya, 100% pendukung Prabowo-Sandi diasumsikan datang ke TPS sehingga suara kontestan nomor urut 02 tersebut tetap pada angka 32%.

Dengan demikian, Prabowo-Sandi akan unggul tipis jika suara kedua kontestan digabungkan.

“Jadi golput ini pekerjaan rumah terbesar Jokowi-Maruf. Golput menjadi variabel yang dapat membatalkan kemenangan,” kata Hadi saat merilis hasil survei lembaganya, Selasa (2/4/2019).

Keunggulan Jokowi-Ma’ruf sebulan sebelum hari-H dinilai Indo Barometer sudah meyakinkan.

Selain selisih elektabilitas terjaga di angka dua digit, tren suara kontestan nomor urut 01 tersebut juga terus meningkat.

Dibandingkan dengan survei Februari, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf pada Maret naik 0,6%. Pada rentang waktu yang sama, tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi memang melonjak 3,1%, tetapi masih dianggap sulit mengejar dalam tempo sebulan.

Di samping itu, tambah Hadi, terdapat lima indikator kemenangan yang menguntungkan Jokowi-Ma’ruf. Kelima indikator itu adalah (1) kepuasan terhadap pemerintahan periode 2014-2019, (2) keunggulan kualitas personal Jokowi, (3) respon positif atas tiga kartu sakti yang dirilis saat kampanye, (4) persepsi mampu membawa aspirasi umat Islam, dan (5) keunggulan elektabilitas merata pada segmen-segmen pemilih.

“Jika tidak ada kejadian luar biasa, kami membaca tanda-tanda kemenangan sangat kuat di kubu Jokowi-Ma’ruf,” tuturnya.

Jajak pendapat Indo Barometer berlangsung pada 15-21 Maret 2019 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 pemilih se-Indonesia yang diwawancarai tatap muka. Survei tersebut diklaim memiliki marjin kesalahan +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper