BISNIS.COM, AKARTA--Mabes Polri sedang mencari ahli desainer pakaian khusus untuk merancang pakaian polisi wanita (Polwan) berjilbab.
Kadiv Humas Polri Ronny Frengky Sompie mengatakan keberadaan ahli desainer itu diperlukan agar penggunaan kostum Polwan berjilbab bisa nampak lebih baik dan serasi.
Selain kebutuhan desainer, menurutnya, Kapolri Jenderal Timur Pradopo juga telah memerintahkan sebuah tim untuk mempelajari dan mendiskusikan masukan-masukan yang diterima dari masyarakat, termasuk dari anggota Polwan.
"Polwan dari sejumlah akan menerima masukan dari ahli tentang agama dan ahli-ahli yang memahami.Penggunaan jilbab bagi polwan. Kami masih menunggu hasil tim yang ditugaskan Kapolri tentang rumusan polwan berjilbab, ujar Ronny, Selasa (9/7/2013).
Sejauh ini, paparnya, yang diberlakukan adalah Peraturan Kapolri (Perkap) yang mengatur seragam Polwan.Sepanjang belum diperbaiki maka Perkap itu dasar bagi Polri gunakanseragamnya dan ini yang diwajibkan pada seluruh anggota Polri tanpa perbedaan, jelasnya.Larangan jilbab bagi Polwan itu mengungan pro dan kontra dari masyarakat.
Polri hingga kini juga memiliki aturan khusus untuk seragam polwan berjilbab, kecuali di Provinsi Aceh.Aturan bagi Polwan untuk mengenakan jilbab tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Kapolri Nomor Pol: Skep/702/IX/2005 tentang penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS polisi.
Tidak ada peraturan tertulis dalam SK itu, tetapi semua anggota harus mengenakan seragam yang telah ditentukan kecuali, Polwan yang bertugas dengan pakaian bebas seperti bagian reserse dan intelijen.
