Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOLERANSI BERAGAMA: Muslim Austria Tuntut Libur Hari Raya

130417_masjid austria (bt.com.bn-yus).jpgBISNIS.COM, KAIRO-Komunitas Muslim di Austria meminta pemerintah setempat untuk memberi satu hari libur setiap tahun pada lebaran Islam seperti liburan bagi umat Katolik dan Protestan."Sudah lebih satu abad pemerintah

130417_masjid austria (bt.com.bn-yus).jpg

BISNIS.COM, KAIRO-Komunitas Muslim di Austria meminta pemerintah setempat untuk memberi satu hari libur setiap tahun pada lebaran Islam seperti liburan bagi umat Katolik dan Protestan.

"Sudah lebih satu abad pemerintah memberi pengakuan terhadap Islam sebagai agama resmi negara. Oleh karena itu kami minta untuk ditetapkan satu hari libur pada lebaran Idul Fitri dan Idul Adha bagi Islam setiap tahun," kata Ketua Komunitas Muslim Austria, Fuad Sang kepada surat kabar berbahasa Arab Al Ahram, Selasa.

Menurut Fuad Sang, pihaknya telah meminta pihak berwenang untuk melakukan perubahan Undang-Undang tahun 1912 yang salah satu ayatnya menetapkan Islam sebagai salah satu negara resmi negara, di samping agama Protestan dan Katolik.

Dia menjelaskan, sebagai penghormatan terhadap kedua agama mayoritas itu, pemerintah memberi libur setiap perayaan Jumat Agung bagi umat umat Protestan, sementara liburan Kenaikan Isa Almasih untuk umat Katolik.

"Pemberian liburan lebaran Islam akan lebih memberi ruang bagi umat Muslim berbaur dengan masyarakat di salah satu negara Eropa Barat itu".

Austria Austria berpenduduk 8,5 juta jiwa, sekitar 600.000 jiwa di antaranya adalah minoritas Muslim.

Menanggapi permintaan komunitas Muslim tersebut, Kardinal Kristov Shonbraun, salah satu uskup terkemuka Austria, mengatakan, pihaknya menghormati permintaan tersebut, namun perlu pembahasan yang lebih mendalam dari semua pihak.

"Penganut Katolik di Austria menempati 80% dari jumlah penduduk. Oleh karena itu layak mendapat penghormatan untuk liburan lebaran. Namun komunitas Muslim yang jumlah tidak begitu besar apakah layak diberi liburan resmi pada lebaran Islam?," ujar Kardinal Kristov mempertanyakan.(antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper