BISNIS.COM, JAKARTA – Koalisi Tolak Kurikulum 2013 menyerahkan surat permintaan batalkan kurikulum 2013 kepada Presiden RI siang tadi.
Surat tersebut dibawa oleh seorang guru, Slamet, dari Forum Musyawarah Guru Jakarta, dengan menaiki sepeda ontel. Dari depan balaikota dia menggoes sepeda menuju istana negara. Surat diterima oleh pihak bagian surat-menyurat istana negara.
Melalui surat itu, koalisi meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan kurikulum 2013. Sebab, kurikulum 2013 tidak memiliki urgensi dan tujuan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Aksi ini merupakan simbol penolakan terhadap kurikulum 2013 yang tidak melibatkan guru dalam penyusunan kurikulum 2013. Padahal, guru merupakan ujung tombak pendidikan yang paling mengetahui keadaan pendidikan di kelas-kelas.
Tujuan baik yang ingin dicapai dalam perubahan kurikulum hanya bisa dicapai bila perubahan kurikulum direncanakan dengan matang dan melibatkan stakeholders utama dalam pendidikan, terutama guru. Selain itu, bila pemerintah membuka diri terhadap masukan seluas-luasnya dari masyarakat, bukan dibuat dan dipaksakan dengan pendekatan kekuasaan.
Koalisi Tolak Kurikulum 2013 terdiri dari berbagai organisasi guru, orang tua murid, Sekolah Tanpa Batas, Koalisi Pendidikan, dan praktisi pendidikan.