Hasil survei terbaru yang dirilis Pusat Data Bersatu menempatkan gubernur DKI Jakarta saat ini Joko Widodo (Jokowi) pada posisi teratas, mengalahkan nama-nama lain seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan sejumlah nama lain yang pernah terjaring dalam berbagai lembaga survei.
Elektabilitas Jokowi menempati urutan teratas mencapai 21,2 persen disusul Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berada di posisi kedua dengan 18,4%, nama Megawati bahkan hanya menempati pada urutan ketiga 13%.
Rasanya sangat terburu-buru jika Jokowi harus meninggalkan jabatan gubernur DKI. Perlu pertimbangan matang bagi masyarakat dan partai politik untuk mendorong Jokowi maju sebagai capres.
Memang tidak bisa dipungkiri sepak terjang Jokowi selama ini mencuri hati rakyat. Joko bahkan bisa masuk ke dalam persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini, walaupun implementasi program yang diusung mantan walilkota Solo itu belum bisa membuahkan hasil nyata, namun sosok pemimpin seperti dia adalah dambaan masyarakat saat ini.
Masyarakat rindu pemimpin yang gemar menyapa secara langsung, bukan pemimpin yang berada duduk dibelakang bangku menerima laporan anak buah.
Mantan walikota Solo memang sangat fenomenal, ia adalah pemimpin yang visioner. Namun dia harus lebih dahulu membukti mampu mengatasi persoalan Jakarta yang sekarang ini tanggung jawabnya berada dipundaknya. beban tugas sebagai gubernur DKI jelas sangat berat.
Apabila Jokowi meninggalkan DKI dan maju sebagai capres bukan pujian yang ia akan dapatkan tetapi cemooh yang akan dia terima. Jika Jokowi nekad maju sebagai capres 2014, jelas berorientasi kekuasaan kekuasaan. Padahal tugas dan tanggungjawab sebagai gubernur DKI yang belum genap dua tahun ditinggal. Demikian pula ketika menjabat sebagai Walikota Solo seorang Jokowi juga belum selesai masa jabatannya.
Jika benar Jokowi nantinya akan maju sebagai capres pada 2014 itu artinya dia telah mengkhianati masyarakat DKI yang telah memberikan kepercayaannya untuk membenahi ibukota. Seorang Jokowi juga harus hati-hati, jangan sampai hanyut dalam hembusan angin surga yang ditawarkan oleh para politikus yang hanya mengejar kekuasaan dan materi dunia, tetapi nol dalam pengabdian kepada masyarakat.
Lanjutkan Jokowi membangun Jakarta, komitmen Anda kami tunggu untuk bisa membereskan segudang persoalan yang ada di Ibukota.
Jakarta Butuh Pemimpin yang Visioner
Hasil survei terbaru yang dirilis Pusat Data Bersatu menempatkan gubernur DKI Jakarta saat ini Joko Widodo (Jokowi) pada posisi teratas, mengalahkan nama-nama lain seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan sejumlah nama lain yang pernah terjaring dalam berbagai lembaga survei.
Elektabilitas Jokowi menempati urutan teratas mencapai 21,2 persen disusul Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berada di posisi kedua dengan 18,4%, nama Megawati bahkan hanya menempati pada urutan ketiga 13%.
Rasanya sangat terburu-buru jika Jokowi harus meninggalkan jabatan gubernur DKI. Perlu pertimbangan matang bagi masyarakat dan partai politik untuk mendorong Jokowi maju sebagai capres.
Memang tidak bisa dipungkiri sepak terjang Jokowi selama ini mencuri hati rakyat. Joko bahkan bisa masuk ke dalam persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini, walaupun implementasi program yang diusung mantan walilkota Solo itu belum bisa membuahkan hasil nyata, namun sosok pemimpin seperti dia adalah dambaan masyarakat saat ini.
Masyarakat rindu pemimpin yang gemar menyapa secara langsung, bukan pemimpin yang berada duduk dibelakang bangku menerima laporan anak buah.
Mantan walikota Solo memang sangat fenomenal, ia adalah pemimpin yang visioner. Namun dia harus lebih dahulu membukti mampu mengatasi persoalan Jakarta yang sekarang ini tanggung jawabnya berada dipundaknya. beban tugas sebagai gubernur DKI jelas sangat berat.
Apabila Jokowi meninggalkan DKI dan maju sebagai capres bukan pujian yang ia akan dapatkan tetapi cemooh yang akan dia terima. Jika Jokowi nekad maju sebagai capres 2014, jelas berorientasi kekuasaan kekuasaan. Padahal tugas dan tanggungjawab sebagai gubernur DKI yang belum genap dua tahun ditinggal. Demikian pula ketika menjabat sebagai Walikota Solo seorang Jokowi juga belum selesai masa jabatannya.
Jika benar Jokowi nantinya akan maju sebagai capres pada 2014 itu artinya dia telah mengkhianati masyarakat DKI yang telah memberikan kepercayaannya untuk membenahi ibukota. Seorang Jokowi juga harus hati-hati, jangan sampai hanyut dalam hembusan angin surga yang ditawarkan oleh para politikus yang hanya mengejar kekuasaan dan materi dunia, tetapi nol dalam pengabdian kepada masyarakat.
Lanjutkan Jokowi membangun Jakarta, komitmen Anda kami tunggu untuk bisa membereskan segudang persoalan yang ada di Ibukota.
NINING SUPRAPTO
Jl. Perdatam, Pancoran, Jakarta Selatan