Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Edward Soeryadjaya Terdakwa di Kasus Ini, Selain Tersangka Kasus Dana Pensiun PT Pertamina

Edward Soeryadjaya yang kini menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana pensiun PT Pertamina ternyata menjadi terdakwa di kasus lain.
Preskom PT Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya (tengah) saat bersama Executive President CCCC International Mo Wenhe (kiri) dan Founder Sukmawaty Syukur saat penandatanganan kerja sama proyek monorel Jakarta./Bisnis-Yayus Yuswoprihanto
Preskom PT Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya (tengah) saat bersama Executive President CCCC International Mo Wenhe (kiri) dan Founder Sukmawaty Syukur saat penandatanganan kerja sama proyek monorel Jakarta./Bisnis-Yayus Yuswoprihanto

Kabar24.com, JAKARTA - Edward Soeryadjaya yang kini menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana pensiun PT Pertamina ternyata menjadi terdakwa di kasus lain.

Hal itu terungkap dari pernyataan kordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Menurut Boyamin, Edward Seky Soeryadjaya yang sudah 13 kali mangkir sebagai terdakwa keterangan palsu akta notaris Yayasan Badan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat (BPSMK-JB).

Terkait itu, Boyamin menyesalkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jawa Barat yang sampai sekarang belum mengeluarkan ketetapan pemanggilan paksa terhadap Edward Seky Soeryadjaya.

"Kami menyesalkan hakim yang sampai sekarang belum menetapkan pemanggilan terdakwa," kata Boyamin Saiman di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Boyamin mengaku heran seorang terdakwa tidak bisa dihadirkan dalam persidangan apalagi sampai 13 kali. Karena itu, Komisi Yudisial harus turun tangan menyikapi kejanggalan penanganan perkara tersebut.

"Bahkan kalau perlu badan pengawasan MA juga harus turun," tandasnya.

Terkait Edward Seky Soeryadjaya yang sudah ditahan oleh penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) terkait dugaan korupsi penggunaan dana pensiun PT Pertamina (Persero), Boyamin meminta Kejagung membantu Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung untuk menghadirkannya dalam sidang di PN Bandung.

"Apalagi sidangnya hanya seminggu dalam satu kali, masak tidak bisa dihadirkan," katanya.

Dalam perkara idi PN Bandung itu, ada tiga nama yang diseret sebagai terdakwa, yaitu Edward, Maria dan Gustav. Meski sidang sudah berlangsung selama 13 kali, dua terdakwa yaitu Edward dan Maria sama sekali tidak pernah hadir atau dapat dihadirkan di persidangan dengan alasan sakit.

Sudah Diadukan

Sementara itu, Yayasan Badan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat (BPSMK-JB) sudah mengadukan hal tersebut ke Komisi Yudisial (KY) pada 12 Oktober 2017.

Dalam surat tersebut, pihak yayasan merinci proses perjalanan kasus termasuk proses pelaporan kepada Polda Jabar terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) dalam menggugat Yayasan BPSMK-JB di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.

Menurut pihak yayasan, PLK menggunakan alat bukti Akta Notaris Resnizar Anasrul SH MH Nomor 3 tanggal 18 November 2005 yang diduga berisi keterangan palsu sehingga seluruh pengurus PLK ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar.

Pihak yayasan juga berharap KY bisa turun tangan dan memberikan perhatiannya agar proses persidangan bisa berjalan dengan bersih dan adil.

Sebelumnya, penyidik Jaksa Agung Muda TIndak Pidana Khusus (JAM Pidsus) menahan Edward Seky Soeryadjaya, tersangka dugaan korupsi dana pensiun PT Pertamina (Persero) karena sering mangkir dari panggilan untuk pemeriksaan.

"Sebenarnya dia pernah dipanggil tiga kali tidak datang. Baru sekarang datang jadi saya pikir daripada nanti ada hal yang tidak diinginkan dalam kasus ini. Selain itu penyidik juga berhak melakukan penahanan," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus), Adi Toegarisman di Jakarta, Senin malam.

Edward Seky Soeryadjaya yang menjabat sebagai Direktur Ortus Holding Ltd yang merupakan pemegang saham mayoritas PT Sugih Energy Tbk (SUGI) ditahan dari 20 November 2017 sampai 20 hari ke depan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper