Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintahan Trump Bersih-Bersih, Jaksa Federal Era Obama Dipecat

Ia telah dipecat setelah menolak memenuhi permintaan Departemen Kehakiman yang meminta dirinya mengundurkan diri, sebagai upaya pemerintahaan Trump mengganti para jaksa federal yang bertugas di bawah kepemimpinan mantan Presiden Barack Obama.
Presiden terpilih AS Donald Trump bertemu Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Washinton, Kamis (10/11/2016) atau Jumat (11/11/2016)./Reuters
Presiden terpilih AS Donald Trump bertemu Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Washinton, Kamis (10/11/2016) atau Jumat (11/11/2016)./Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON - Langkah bersih-bersih diperkirakan sedang terjadi di Amerika Serikat.

Jaksa Federal AS untuk New York, Preet Bharara mengatakan pada Sabtu waktu setempat bahwa ia telah dipecat setelah menolak memenuhi permintaan Departemen Kehakiman yang meminta dirinya mengundurkan diri, sebagai upaya pemerintahaan Trump mengganti para jaksa federal yang bertugas di bawah kepemimpinan mantan Presiden Barack Obama.

"Hari ini saya dipecat dari posisi saya sebagai Jaksa Federal untuk Distrik Selatan New York," kata Bharara dalam siaran pers seperti dikutip Antara dari Reuters, Minggu (12/3/2017).

Ia awalnya mengungkapkan tentang pemecatannya itu di sebuah postingan Twitter.

Departemen Kehakiman menegaskan bahwa Bharara tidak lagi menjabat di posisinya dan menolak berkomentarlebih lanjut.

Bharara, yang wilayah kerjanya sebagai jaksa federal AS untuk Distrik Selatan New York termasuk Manhattan, telah menangani beberapa rangkaian kasus korupsi tingkat tinggi dan kejahatan kerah putih.

Ia adalah salah satu dari 46 jaksa federal peninggalan pemerintahan Obama yang diminta untuk mengundurkan diri oleh Departemen Kehakiman pada Jumat.

Seperti beberapa Jaksa Federal AS lainnya, Bharara yang diangkat secara politik, akan diganti ketika pemerintahan presiden yang baru bergulir.

Bharara mengatakan kepada wartawan pada November bahwa Presiden Donald Trump, tak lama setelah terpilih, telah memintanya untuk tetap menjabat.

Keputusan Jaksa Agung Jeff Sessions untuk menggantikan begitu banyak jaksa federal sekaligus telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah pemerintahan Trump mampu menegakkan hukum negara yang akan terhambat dengan adanya hal ini.

Pemerintahaan Trump belum menyiapkan siapa pun kandidat untuk mengisi kekosongan jabatan ini.

"Presiden Trump secara tiba-tiba mengambil keputusan untuk mengganti sekitar 40 jaksa federal AS, dan sekali lagi hal ini menyebabkan kekacauan di pemerintahan federal, " kata Jaksa Agung New York Eric Schneiderman.

Jaksa masih tetap melakukan kerjanya hingga jaksa federal yang baru terpilih dan bertugas, kata Departemen Kehakiman.

Bhara dalam keterangannya mengatakan bahwa masa tujuh tahun ia menjabat sebagai jaksa federal "akan selamanya menjadi kehormatan terbesar dalam kehidupan profesional saya". Dia mengatakan bahwa wakilnya, Joon Kim, akan berfungsi sebagai pengganti sementara.

Marc Mukasey, seorang pengacara kerah putih yang sebelumnya bekerja di kantor kejaksaan selama delapan tahun, telah disebutkan kemungkinannya sebagai kandidat pengganti. Ayahnya, Michael Mukasey, menjabat sebagai jaksa agung di bawah kepemimpinan Presiden George W. Bush.

Kantor Bharara di Manhattan, yang juga memiliki kekuasaan hukum atas wilayah Bronx, New York tetangga Westchester County dan beberapa daerah lain di negara bagian itu, menangani beberapa kasus bisnis yang paling kritis dan kasus kriminal atas sistem peradilan federal.

Ia telah melakukan penyelidikan terkait penggalangan dana yang dilakukan oleh Wali Kota New York, Bill de Blasio.

Setelah diangkat oleh Obama pada 2009, Bharara membangun reputasi sebagai jaksa yang agresif dan tidak takut menangani kasus-kasus rumit.

Bharara berhasil menuntut politisi negara bagian dan lokal untuk kasus korupsi, termasuk mantan Majelis New York, Sheldon Silver. Ia memenangkan dakwaan hukuman seumur hidup terhadap pelaku bom di Times Square, Faisal Shahzad, dan hukuman 25 tahun untuk agen senjata internasional Viktor Bout.

Ia memenangkan kasus insider trading senilai 1,8 juta dolar AS terhadap SAC Capital Advisors, yang merupakan kasus terbesar dalam sejarah, dan ia memaksa JPMorgan Chase membayar 1,7 miliar dolar AS atas perannya dalam Skema Ponzi Bernie Madoff.

Bharara sebelumnya menjabat sebagai staf Democratic Senator New York, Charles Schumer, dan menyelidiki pemecatan sembilan jaksa AS oleh pemerintahan George W. Bush.

Alberto Gonzales, yang saat itu menjabat sebagai jaksa agung, dan beberapa pejabat Departemen Kehakiman lainnya yang terlibat dalam kontroversi itu mengundurkan diri.

Trump telah meminta dua jaksa AS untuk tetap pada jabatannya, menurut Departemen Kehakiman. Jaksa Federal untuk Maryland, Rod Rosenstein dan Dana Boente, yang sementara ini bertugas sebagai jaksa federal Virginia.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah jaksa lainnya akan diminta untuk tetap bertugas atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper