Bisnis.com, SINGAPURA - Israel berharap presiden baru Indonesia yang akan terpilih pada Pemilu Presiden 2014 dapat mendorong peningkatan hubungan diplomasi dan kerja sama ekonomi dengan negara itu.
Duta Besar Israel untuk Singapura Yael Rubinstein mengatakan pihaknya memandang Indonesia sebagai negara penting yang merupakan pemimpin masa depan di Asia. Oleh karena itu, ujarnya, hal-hal yang sedang berlangsung di Indonesia seperti Pemilihan Umum, menarik perhatian Israel.
“Israel sangat tertarik dengan apa yang terjadi di Indonesia. Saya menyimak apa yang terjadi di Indonesia dari sini [Singapura],” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela acara seminar terbatas Recent Political Developments in Indonesia: Facing New Presidency di Singapura, Senin (5/5/2014).
Maka tidak heran jika Rubinstein terlihat hadir dalam beberapa acara terkait Indonesia. Sebelum hadir pada acara yang digelar oleh Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Nanyang Technological University (NTU) itu, Rubinstein juga hadir dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke 14 Indonesia Business Center (IBC) di Singapura pada Sabtu (3/5/2014) malam.
Israel, lanjutnya, terutama berharap pemerintahan baru Indonesia di masa mendatang dapat mendorong peningkatan kerjasama yang berlangsung di antara dua negara. “Saya ingin membangun hubungan ekonomi dengan Indonesia. Saya harap waktunya akan datang untuk dapat meningkatkan kerjasama dengan Indonesia,” katanya.
Meskipun enggan berkomentar tentang para calon kandidat, Rubinstein menyebutkan Israel terutama berharap siapapun yang akan terpilih menjadi Presiden Indonesia dapat lebih terbuka dalam hal kerjasama perdagangan dan riset dengan Negara itu.
Mengacu data Kementerian Perdagangan RI, neraca perdagangan antara Indonesia menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam periode 5 tahun terakhir, yaitu sejak awal 2009 hingga akhir 2013, total perdagangan antara kedua Negara telah tumbuh 18,01%.
Sepanjang 2013, total perdagangan antara Indonesia – Israel tercatat mencapai US$161,56 juta yang terdiri atas US$161,54 juta perdagangan non migas dan US$21,2 ribu perdagangan migas. Nilai ekpor mencapai US$145,95 juta. Sementara itu nilai impor mencapai US$15,61 juta.
Pada Januari 2014, total perdagangan Indonesia – Israel mencapai US$31,23 juta atau tumbuh 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu US$30,40 juta. Keseluruhannya merupakan perdagangan dalam sektor non migas.
Israel, tambahnya, akan terbuka terhadap inisiatif apapun yang akan datang dari Indonesia, terhadap setiap langkah yang akan dilakukan Indonesia.
“Saya belum pernah bertemu dengan para kandidat presiden. Tapi kami percaya rakyat Indonesia akan memilih yang terbaik untuk memimpin Indonesia ke depan,” katanya.
Dia menyebutkan beberapa sektor potensial yang dapat digarap bersama oleh Indonesia dan Israel. Antara lain pertanian, managemen pengelolaan air, riset, dan pendidikan. Sekedar catatan, lanjutnya, saat ini ada 15 pelajar dari Indonesia yang sedang menimba pendidikan di Israel.
“Mereka [pelajar Indonesia] belajar tentang pertanian di Israel. Kami senang berbagi ilmu pengetahuan dengan Indonesia, baik dalam pertanian, managemen pengelolaan air, riset, maupun pendidikan,” ujar Rubinstein.
