Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Cawe-cawe, Menlu Iran Terbang ke Rusia Pagi Ini

Menlu Iran memutuskan terbang ke Rusia untuk menemui Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Imbas dari masuknya militer AS dalam konflik yang semua terjadi antara Israel dan Iran membuat Menlu Iran memutuskan terbang ke Rusia untuk menemui Vladimir Putin.

Dilansir dari Outlook India, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk konsultasi mendesak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pembicaraan tingkat tinggi dijadwalkan pada Senin pagi, karena ketegangan di Timur Tengah meningkat menyusul aksi militer semalam oleh Washington.

Operasi AS, yang dijuluki sebagai "langkah yang diperlukan" untuk menghentikan ambisi nuklir Iran, menargetkan tiga lokasi nuklir utama: Fordo, Natanz, dan Isfahan yang menandai masuknya militer langsung Washington ke dalam konflik Iran-Israel.

Serangan tersebut, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump, terjadi setelah sembilan hari pemboman udara yang dipimpin Israel terhadap infrastruktur nuklir Iran.

Berbicara dalam konferensi pers selama KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Araghchi mengecam serangan udara AS sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan memperingatkan konsekuensi serius.

"Mereka telah melewati batas yang sangat besar dengan menyerang fasilitas nuklir," katanya.

"Kami akan menggunakan hak kami untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB. Kami harus menanggapinya," ia menambahkan.

Dalam pernyataan tersebut, Menlu Iran itu mengatakan bahwa Rusia adalah sahabat mereka dan akan selalu berkonsultasi dengan Vladimir Putin tentang apapun yang terjadi.

"Rusia adalah sahabat Iran , kami selalu berkonsultasi satu sama lain,” lanjutnya.

Hingga kabar ini diturunkan, belum ada update hasil pembicaraan Menlu Iran dan Vladimir Putin atau pihak Rusia lainnya.

Namun mantan Presiden Rusia dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini, Dmitry Medvedev, mengecam Presiden Trump, menuduhnya menyeret Amerika Serikat ke dalam perang lain di Timur Tengah.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram, Medvedev menulis, “Trump, yang datang sebagai presiden pembawa damai, telah memulai perang baru bagi AS.”

Ia bahkan mengatakan bahwa negara sekutu Rusia siap memasok nuklir ke Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper