Bisnis.com, JAKARTA — Setelah sempat dikabarkan masih dapat menjalani aktivitas dan tugas sehari-hari, pemimpin tertinggi gereja Katolik Paus Fransiskus menjalani perawatan lebih intensif akibat kondisi pernapasan.
Pernyataan resmi Kantor Pers Takhta Suci Vatikan seperti dikutip vatikannews, Sabtu (1/3/2025) menyebut kondisi pernapasan Paus Fransiskus memburuk.
"Setelah pada pagi hari [kemarin] menjalani fisioterapi pernapasan dan doa di kapel, Bapa Paus mengalami muntah dan menyebabkan kondisi pernapasan tiba-tiba memburuk," bunyi keterangan pers tersebut.
Selanjutnya, Bapa Paus akan menjalani terapi untuk membersihkan saluran pernapasan dipasang alat ventilasi untuk meningkatkan kadar oksigen.
Tim dokter terus memantau perkembangan kesehatan Paus Fransiskus dengan melakukan langkah-langkah yang penuh kehati-hatian.
Jumat pagi kemarin, Paus Fransiskus melakukan doa dan menerima Ekaristi kudus.
Kantor Pers Takhta Suci menyatakan Bapa Paus mengalami infeksi saluran pernapasan dan menjalani perawatan sejak 14 Februari 2025.
"Diperlukan sekitar 24 hingga 48 jam untuk dapat menilai kondisi klinis Paus setelah episode bronkospasme yang terisolasi. Berkat ventilasi mekanis non-invasif, kondisi pernapasan Paus kembali ke tingkat yang serupa dengan sebelumnya."
Pada Rabu lalu, hasil pemeriksaan terhadap pemimpin gereja Katolik dunia itu, relatif membaik. Kondisi gagal ginjal ringan terindikasi membaik dan hasil pemantauan CT scan juga cukup baik.