Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momen Haru Paus Leo XIV Disematkan Cincin Nelayan, Ini Penampakannya!

Penyematan cincin nelayan atau Fisherman's Ring kepada Paus Leo XIV, yang melambangkan otoritas Paus sebagai penerus Santo Petrus.
Paus Leo XIV (kiri), menerima cincin nelayan, yang melambangkan perannya sebagai penerus Santo Petrus, dari Kardinal Filipina Luis Antonio Tagle (kanan). Foto CNS/Vatican Media.
Paus Leo XIV (kiri), menerima cincin nelayan, yang melambangkan perannya sebagai penerus Santo Petrus, dari Kardinal Filipina Luis Antonio Tagle (kanan). Foto CNS/Vatican Media.

Bisnis.com, JAKARTA - Umat katolik dari seluruh dunia bersuka cita atas dilantiknya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV saat misa akbar di Santo Petrus, Vatikan pada Minggu (18/5/2025). 

Misa inagurasi untuk memulai pemerintahan Paus Leo XIV dilakukan dengan khidmat mencakup pemberian resmi simbol jabatan kepada Paus Leo termasuk pallium, jubah wol domba yang melambangkan perhatian pastoralnya terhadap gereja dan peran sebagai gembala bagi kawanannya.

Namun, momen sakral yang ditunggu-tunggu adalah penyematan incin nelayan atau Fisherman's Ring, yang melambangkan otoritas Paus sebagai penerus Santo Petrus, seorang nelayan yang dianggap umat Katolik sebagai paus pertama di dunia.

Dilansir dari Reuters pada Minggu (18/5/2025), tepuk tangan meriah saat Paus Leo XIV menerima pallium wol domba dan memakainya untuk pertama kalinya selama misa. 

Vatikan merilis detail cincin tersebut, yang memiliki gambar Santo Petrus di bagian luar, dengan ukiran "Leo XIV" dan lambang Paus terukir di bagian dalam. S

emua uskup mengenakan cincin untuk menunjukkan ikatan mereka dengan gereja katolik yang mereka pimpin dan cincin Paus, sebagai Uskup Roma, melambangkan "pertunangannya" dengan seluruh gereja di dunia. 

Ketika cincin itu diberikan, Leo tampak sangat terharu sambil menatap jari manisnya.

Paus Leo XIV berhenti sejenak saat merayakan Misa pelantikannya. Dalam homilinya yang disampaikan dalam bahasa Italia, ia menyerukan “gereja yang bersatu, tanda persatuan dan persekutuan, yang menjadi ragi bagi dunia yang berdamai.” (Foto OSV News/Remo Casilli, Reuters)
Paus Leo XIV berhenti sejenak saat merayakan Misa pelantikannya. Dalam homilinya yang disampaikan dalam bahasa Italia, ia menyerukan “gereja yang bersatu, tanda persatuan dan persekutuan, yang menjadi ragi bagi dunia yang berdamai.” (Foto OSV News/Remo Casilli, Reuters)

Misa inagurasi Paus Leo XIV dimulai pada hari Minggu (18/5/2025) pukul 10 pagi waktu setempat di Lapangan Santo Petrus dan dihadiri oleh sejumlah pemimpin dan pejabat dunia untuk menyambut Paus baru.

Ibadah ini menandai dimulainya kepausan Leo secara resmi hanya dalam waktu kurang dari sebulan setelah kematian pendahulunya, Paus Fransiskus.

Upacara dimulai dengan prosesi dari Basilika Santo Petrus — tempat Leo dan para pemimpin gereja lainnya mengunjungi makam Santo Petrus untuk berdoa — ke Lapangan Santo Petrus, tempat Misa Pelantikan diadakan.

Paus Leo XIV berdoa sebelum memercikkan air kepada mereka yang berkumpul untuk misa sebagai peringatan pembaptisan. Setelah himne pujian “The Gloria”, lebih banyak doa dan beberapa bacaan dari Alkitab dibagikan.

Sebagai bagian dari upacara tersebut, Leo menerima cincin nelayan dari Kardinal Luis Antonio Tagle asal Filipina. 

Pallium, sehelai kain wol domba, diletakkan di bahu Leo dengan tiga peniti yang melambangkan perannya sebagai gembala dan paku penyaliban Kristus.

Paduan suara bernyanyi dalam bahasa Yunani sebelum sepasang suami istri yang melambangkan pernikahan mendekati Paus, dan dua anak yang melambangkan semua anak di dunia memberikan penghormatan kepadanya.

Ia kemudian menyapa semua orang yang berkumpul “dengan hati yang penuh rasa syukur” sebelum membagikan pesan yang ditulis oleh St. Augustus. Ia kemudian mencatat bagaimana kematian Paus Fransiskus memenuhi “hati kita dengan kesedihan.”

Paus Leo mengatakan bahwa ia “dipilih tanpa jasa apa pun” untuk menjadi pemimpin baru gereja Katolik saat Konklaf diserahkan ke “tangan Tuhan.”

Dia menyampaikan dalam homili keinginan untuk menjadi "hamba iman dan sukacita Anda" dan agar gereja bersatu di tengah masa "kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya dunia dan meminggirkan yang termiskin."

Paus Leo memimpin doa sebelum para hadirin menerima komuni pada misa pelantikan. Ia mencatat bahwa "kehadiran spiritual Paus Fransiskus" dapat dirasakan oleh seluruh umat Katolik di dunia yang menyaksikan prosesi tersebut. 

Tokoh penting yang hadir termasuk Pangeran Edward, Adipati Edinburgh dan saudara Raja Charles, serta Wakil Presiden J.D. Vance, yang sebelumnya dikritik Paus Fransiskus, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper