Bisnis.com, JAKARTA — Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan dirinya sempat duduk bersama pada satu meja makan dengan Kardinal Robert Prevost atau Paus Leo XIV sebelum Konklaf dimulai.
Selagi bersamaan, Kardinal Suharyo menyebut Paus Leo XIV bercerita tentang Ordo Santo Agustinus (OSA). Pasalnya, Paus Leo XIV pernah memimpin ordo tersebut.
Dia melanjutkan, di Indonesia sendiri ternyata ada ordo tersebut dan lokasinya di Papua. Bahkan, diketahui uskup yang baru saja ditahbiskan di Timika, Papua itu ternyata dikenal baik oleh Paus Leo XIV.
“Saya mengatakan di Indonesia juga ada [OSA], [Paus Leo XIV bilang] ‘oh ya nanti hari-hari ini Bernard baru akan ditahbiskan uskup’, itu kan artinya kenal,” ucapnya saat konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (18/5/2025).
Setelah itu, Suharyo mengaku hingga saat ini belum ada obrolan lagi di antara mereka berdua seusai Paus Leo XIV terpilih menggantikan Paus Fransiskus yang telah tutup usia.
Mengutip dari Antara pada Minggu (18/5/2025), diketahui Kardinal Robert Prevost atau Paus Leo XIV yang berasal dari OSA ternyata punya kedekatan historis dengan Indonesia.
Baca Juga
Saat menjabat sebagai Prior Jenderal OSA Sedunia, Paus Leo XIV pernah mengunjungi Indonesia, tepatnya di Tanah Papua untuk melakukan sejumlah kegiatan sosial. Adapun, ordo asal Paus XIV ini berkembang pesat di Bumi Cenderawasih sejak tahun 1950-an.
Adapun di sisi lain, Suharyo mengklaim dirinya adalah penggembira, sehingga saat akan Konklaf hendak berlangsung kala itu, dia merasa tenang dan tidak memikirkan hal-hal yang aneh. Bahkan, ada adagium kalau masuk konklaf sebagai calon paus, nanti keluarnya kardinal.
“Saya kira prosesnya itu seperti pemilihan yang biasa. Putaran pertama itu pasti namanya masih macam-macam dan betul macam-macam, putaran kedua sudah mulau mengerucut, kira-kira ini yang akan didukung oleh yang lain, tapi belum sampai 2/3 suara,” jelasnya.
Lebih jauh, dia pun menjelaskan bahwa pada pra-konklaf sudah ditegaskan gereja membutuhkan pastur (gembala), bukan seorang diplomat atau akademisi.