Bisnis.com, JAKARTA - Media pemerintah Korea Utara mengecam usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina sebagai gertakan dan menuduh Washington melakukan perampokan.
Harapan tipis warga Palestina untuk keselamatan dan perdamaian dihancurkan oleh usulan tersebut, menurut komentar yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), tanpa menyebut nama Trump secara langsung.
"Dunia sekarang mendidih, seperti panci bubur atas pernyataan mengejutkan AS," kata KCNA dikutip dari Reuters, Rabu (12/2/2025).
Komentar tersebut ditujukan pada pengumuman mengejutkan Trump bahwa AS bermaksud untuk memindahkan penduduk Gaza dan mengubah wilayah itu menjadi apa yang disebutnya sebagai "Riviera Timur Tengah".
Komentar KCNA juga mengkritik pemerintahan Trump atas seruannya untuk mengambil alih Terusan Panama dan Greenland, serta keputusannya untuk mengubah nama "Teluk Meksiko" menjadi "Teluk Amerika".
"AS harus bangkit dari khayalannya yang sudah ketinggalan zaman dan segera menghentikan tindakan yang melanggar martabat dan kedaulatan negara dan bangsa lain," kata laporan KCNA, sembari menyebut AS sebagai perampok yang ganas.
Baca Juga
Sebagai informasi, Trump pernah mengadakan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama masa jabatan pertamanya dan memuji hubungan pribadi mereka.
Baru-baru ini Trump mengatakan bahwa dia akan menghubungi Kim kembali, meskipun sejauh ini media pemerintah Pyongyang hampir tidak mengomentari masa jabatan kedua Trump. Mereka mengecam apa yang dipandangnya sebagai ancaman keamanan serius yang ditimbulkan oleh Washington dan sekutunya.
Korea Utara, yang sering menentang pandangan Barat mengenai isu-isu internasional, telah berterus terang mengenai situasi di Gaza, menyalahkan Israel atas pertumpahan darah dan menyebut Amerika Serikat sebagai kaki tangan.