Bisnis.com, JAKARTA - Para bos atau petinggi perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai presiden pada Senin (21/1/2025).
Pelantikan Trump memang menarik perhatian publik. Acara itu dihadiri oleh banyak tokoh penting dunia mulai dari politikus, pesohor, termasuk para miliarder yang menguasai platform digital maupun media sosial di dunia.
Apalagi, kalau dirunut ke belakang, Trump memiliki kedekatan dengan pemilik X, Elon Musk. Elon Musk bahkan ikut mengampanyekan Trump di beberapa kesempatan.
Trump dalam kesempatan berbeda juga mengatakan bahwa TikTok membantunya untuk menggaet pemilih pemilu pada Pilpres 2024.
Bisnis mencatat setidaknya ada 5 petinggi raksasa teknologi AS yang hadir dalam acara tersebut. Berikut daftarnya:
1. Elon Musk, Tesla
Elon Musk adalah orang terkata di dunia dan CEO Tesla, Space X dan juga X "Twitter". Ia menghabiskan seperempat miliar dolar untuk kampanye Trump pada November 2024. Trump sendiri juga telah menunjuk Elon untuk memimpin kementerian baru, bernama Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency.
Baca Juga
2. Shou Zi Chew, TikTok
Sehari sebelum Trump dilantik, TikTok mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah memulihkan kembali layanan aplikasi tersebut bagi pengguna AS.
Pasalnya, saat TikTok menghadapi larangan pada Minggu (19/1) Trump mengatakan bahwa ia akan menghidupkan kembali akses aplikasi tersebut, saat ia dilantik menjadi Presiden pada Senin (20/1).
Trump juga menambahkan bahwa Negeri Paman Sam akan mencari usaha patungan untuk memulihkan aplikasi berbagi video pendek, yang digunakan oleh 170 juta warga AS tersebut.
3. Mark Zuckerberg, Meta
Kala Trump terpilih pada November 2024 lalu, Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan media sosialnya, yakni Meta Platforms, membatalkan program pemeriksaan fakta AS. Selain itu, pihaknya juga mengurangi pembatasan pada diskusi topik yang kontroversial, seperti imigrasi dan identitas gender.
Zuckerberg juga telah mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan pemerintahan baru. Sedangkan Trump di masa lalu sempat berjanji untuk memenjarakan sang CEO tersebut.
4. Jeff Bezos, Amazon
Bezos, yang juga mengelola perusahaan roket Blue Origin dan surat kabar Washington Post, membela keputusan surat kabarnya untuk tidak mendukung kandidat presiden AS manapun.
Keputusan ini memblokir dukungan terhadap lawan politik Trump, yakni Kamala Harris.
Sedangkan di lain sisi, Amazon akan menyiarkan pelantikan Trump melalui layanan Prime Video-nya.
5. Sudar Pichai, Google
Google, bersama dengan perusahaan lain seperti Amazon dan Meta, masing-masing menyumbangkan US$1 juta untuk dana pelantikan Trump, atau sekitar Rp16,3 miliar.
Para ahli kemudian mengatakan bahwa Trump mungkin akan mengurangi beberapa kebijakan antimonopoli, kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan Presiden sebelumnya yakni Joe Biden. Kebijakan itu termasuk upaya untuk membatasi dominasi Google dalam pencarian online.