Bisnis.com, JAKARTA - Vanuatu kembali dilanda gempa bumi setelah pemerintah federal mengumumkan putaran baru bantuan keuangan.
Gempa terbaru berkekuatan 6,1 mengguncang bangunan-bangunan di pulau utama negara itu pada pukul 02.30 pagi hari Minggu 22 Desember 2024 setelah gempa terjadi 30 km sebelah barat ibu kota, Port Vila.
Dilansir dari guardian, tidak ada peringatan tsunami yang dipicu oleh gempa tersebut, tidak seperti gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang terjadi pada hari Selasa.
Lusinan warga Australia pulang dari negara kepulauan itu dengan penerbangan RAAF yang mendarat di Brisbane pada hari Minggu dengan membawa 144 penumpang.
Secara total, 568 wisatawan, pekerja, dan migran yang kembali telah tiba kembali di Australia melalui angkutan udara militer untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan sejak Rabu.
Dua penerbangan terakhir ini menyusul pengumuman Airports Vanuatu bahwa mereka akan membuka kembali bandara internasional Port Vila untuk operasi maskapai penerbangan komersial pada hari Minggu, memberikan harapan untuk peningkatan bantuan dan sumber daya pemulihan.
Baca Juga
Pemerintah Australia bekerja sama dengan Qantas, Virgin dan Jetstar untuk melanjutkan penerbangan.
Qantas dan Virgin keduanya mengoperasikan layanan Port Vila-Brisbane pada hari Minggu dan Jetstar menjalankan penerbangan dengan rute yang sama pada hari Senin.
Dua penerbangan terakhir ADF lagi dari Vanuatu direncanakan pada hari Minggu.
Gempa berkekuatan 7,3 yang melanda Port Vila pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya 16 orang, melukai sedikitnya 200 orang dan menyebabkan kerusakan besar di kota dan sekitarnya.
Jumlah korban tewas dan cedera diperkirakan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan.
Potensi krisis kesehatan juga muncul ketika pekerja bantuan yakin sekitar 20.000 orang di pulau tersebut tidak dapat mengakses air bersih.
Spesialis air, sanitasi dan kebersihan Unicef yang berbasis di Vanuatu, Brecht Mommen, memperingatkan bahwa penyakit mungkin akan menyebar.
Tingkat kerusakan pada infrastruktur air Port Vila masih belum jelas, dan jadwal perbaikannya juga masih belum pasti.
Penerbangan terbaru RAAF mengirimkan 9,5 ton pasokan bantuan darurat atas nama Palang Merah, Program Pangan Dunia PBB, CARE, Save the Children dan World Vision.
Sekitar 1.000 orang diperkirakan telah mengungsi, menurut PBB.