Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekitar 1.500 Warga Bangladesh Tewas dalam Demo Penggulingan Mantan PM Hasina

Pemerintahan baru Bangladesh berjanji untuk memastikan keadilan bagi para korban dari aksi demontrasi penggulingan eks PM Sheikh Hasina.
Pengunjuk rasa bentrok dengan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) dan polisi di Dhaka, Bangladesh. Reuters/ Mohammad Ponir Hossai
Pengunjuk rasa bentrok dengan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) dan polisi di Dhaka, Bangladesh. Reuters/ Mohammad Ponir Hossai

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 1.500 warga Bangladesh tewas dalam aksi demonstrasi penggulingan eks Perdana Menteri Sheikh Hasina pada tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus pada Minggu (17/11/2024). Tak hanya itu, Yunus juga menyebutkan sebanyak 3.500 warga diculik secara paksa selama 15 tahun kepemimpinan Hasina.

Dilansir Reuters, angka estimasi yang disebutkan oleh Yunus, seorang ekonom dan penerima Nobel perdamaian, lebih tinggi ketimbang penghitungan sebelumnya sekitar 1.000 kematian pada aksi protes yang dipimpin oleh para mahasiswa tersebut.

Gelombang protes masyarakat Bangladesh itu dimulai pada Juli 2024 seiring dengan aksi para mahasiswa yang marah terkait kuota penerimaan pegawai negeri dan memanas menjadi demonstrasi yang paling banyak memakan korban sejak kemerdekaan Bangladesh pada 1971. Demo besar-besaran ini memaksa Hasina melarikan diri dan terbang ke India.

"Setiap hari, nama baru ditambahkan ke daftar korban," ujar Yunus dalam pidato untuk menandai 100 hari pemerintahan sementara pada Minggu (17/11/2024). Dia pun berjanji untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.

Pemerintahan Yunus telah berjanji untuk memastikan keadilan bagi para korban dari apa yang disebutnya sebagai kemarahan rezim otokratis.

Yunus mengatakan sebuah komisi yang menyelidiki penghilangan paksa telah menemukan informasi tentang 1.600 kasus hingga Oktober, tetapi totalnya berpotensi melebihi 3.500. Dia juga menegaskan kembali komitmen pemerintahnya untuk menuntut ekstradisi Hasina dari India.

"Kami akan mengadili semua kejahatan yang dilakukan selama 15 tahun terakhir," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah telah memulai upaya untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas penghilangan dan pembunuhan, serta kekerasan Juli-Agustus, ke pengadilan internasional.

Dia mengatakan peta jalan untuk pemilihan umum berikutnya di negara berpenduduk 170 juta orang itu akan diresmikan setelah reformasi elektoral selesai.

Partai-partai politik termasuk Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Khaleda Zia telah mendesak pemerintah sementara agar membuat rencana yang jelas untuk menyelenggarakan pemilihan nasional sesegera mungkin.

Pada bulan September, panglima militer Jenderal Waker-uz-Zaman, yang menolak mendukung Sheikh Hasina selama protes mahasiswa yang menyebabkannya melarikan diri, mengatakan kepada Reuters bahwa demokrasi harus dipulihkan dalam waktu satu hingga satu setengah tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper