Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah jet latih milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh dan menabrak kompleks sekolah dan perguruan tinggi di ibu kota Dhaka yang menyebabkan 19 orang tewas dan 164 lainnya luka-luka ketika pada Selasa (22/7/2025).
Dikutip melalui Reuters, pesawat itu mengalami gangguan teknis tak lama setelah lepas landas.
Letnan Kolonel Sami Ud Dowla Chowdhury menjelaskan bahwa pesawat tempur F-7 BGI tersebut lepas landas pukul 13.06 waktu setempat dari Pangkalan Angkatan Udara Bangladesh di Kurmitola, Dhaka, dalam rangka misi pelatihan rutin.
Namun, pesawat mengalami kegagalan mekanis beberapa menit setelah mengudara.
"Pilot berusaha sekuat tenaga mengalihkan pesawat menjauh dari area padat penduduk. Meski telah berusaha maksimal, pesawat tetap jatuh dan menabrak sebuah bangunan dua lantai milik Milestone School and College," ujarnya dikutip melalui Reuters.
Pilot pesawat termasuk dalam daftar korban tewas, menurut keterangan resmi militer. Sebuah komite investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tragis tersebut.
Baca Juga
F-7 BGI adalah varian paling canggih dari keluarga pesawat Chengdu J-7/F-7 buatan China, yang merupakan versi lisensi dari jet tempur MiG-21 buatan Soviet. Bangladesh mengontrak 16 unit pesawat ini pada 2011, dan pengirimannya selesai pada 2013.
Kebakaran dan Kepanikan di Lokasi Pesawat Jatuh
Rekaman video pascakejadian menunjukkan kobaran api besar dan asap hitam tebal membumbung ke langit, sementara kerumunan warga menyaksikan dari kejauhan.
Petugas pemadam kebakaran terlihat menyemprotkan air ke reruntuhan pesawat yang telah menghantam sisi bangunan, menghancurkan pagar besi dan menciptakan lubang besar.
Kepala unit luka bakar di Rumah Sakit Dhaka Medical College Bidhan Sarker mengatakan bahwa dari tempat sebagian korban dirawat banyak korban tiba dalam keadaan parah dan meninggal.
“Seorang siswa kelas tiga tiba di rumah sakit dalam kondisi meninggal, sementara tiga lainnya yang berusia 12, 14, dan 40 tahun dirawat akibat luka bakar,” katanya.
Gambar dari lokasi juga memperlihatkan kepanikan warga, dengan suara tangisan dan jeritan terdengar di antara kerumunan yang shock.
“Saat saya menjemput anak-anak dan sampai di gerbang, saya menyadari ada sesuatu datang dari belakang... Saya mendengar ledakan. Ketika saya menoleh, saya hanya melihat api dan asap,” kata Masud Tarik, seorang guru di sekolah tersebut.
Insiden ini terjadi hanya lebih dari sebulan setelah pesawat Air India jatuh di atas asrama mahasiswa kedokteran di Ahmedabad, India, yang menewaskan 241 dari 242 orang di dalam pesawat dan 19 orang di darat, menjadikannya kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam satu dekade terakhir.