Bisnis.com, JAKARTA - Airlangga Hartarto resmi dilantik sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian di Kabinet Merah Putih, yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Selain Airlangga, ada 53 menteri dan kepala badan/lembaga setingkat menteri lainnya di Kabinet Merah Putih yang telah dilantik Prabowo.
Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya merupakan menteri dari kalangan profesional.
Nama Airlangga Hartarto sudah tidak asing lagi dalam kabinet pemerintahan, pasalnya pada era pemerintahan Jokowi periode 2014-2019 dia menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
Kemudian, pria kelahiran Surabaya ini ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia maju di era pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.
Airlangga juga meniti karier politiknya di Partai Golongan Karya (Golkar). Pada 2017 hingga 2024, dia mengemban jabatan Ketua Umum dalam partai berlogo pohon beringin itu.
Baca Juga
Sementara itu, pria kelahiran 1 Oktober 1962 ini merupakan lulusan SMA Kolese Kanisius Jakarta pada 1981. Dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan jurusan teknik mesin.
Eks Ketum Golkar ini turut mendapatkan gelar MBA dari Monash University Australia pada 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia pada 1997.
Harta Kekayaan Airlangga Hartarto
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun lapor 26 Maret 2024 dengan periode 2023, Airlangga memiliki harta kekayaan yang mencapai sebesar Rp411,67 miliar.
Airlangga memiliki tujuh tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia, dan Manado dengan hasil sendiri yang mencapai sebesar Rp107,89 miliar.
Kemudian, dia juga memiliki lima mobil, seluruhnya hasil sendiri, yang terdiri dari BMW 740 LI G12 CKD AT 2019, Toyota Vellfire 2017, Toyota Jeep LC 200 HDTP 2014, Toyota Kijang Innova 2015, dan Toyota Kijang Innova 2016 yang secara total memiliki nilai sebesar Rp2,89 miliar.
Dia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp873 juta, surat berharga sebesar Rp56,43 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp305,84 miliar, dan harta lainnya yang sebesar Rp16,63 milar. Airlangga juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp78,90 miliar.