Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lengkap, Profil 13 Perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran dan Jabatannya

Jabatan 13 menteri dan wamen di pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa kepada wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa kepada wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

7. Isyana Bagoes Oka (Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/wakil Kepala Badan dan Keluarga Berencana Nasional)

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka lahir di Jakarta pada 13 September 1980, reputasinya dibangun sebagai seorang model, pembawa acara, penyiar berita dan anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia.

Dalam dunia modeling, dia pernah meraih penghargaan juara favorit pilihan pembaca pada pemilihan Wajah Femina tahun 2000.

Isyana Bagoes Oka merupakan alumni dari jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, dirinya lulus program Sarjana S1 di tahun 2003 sebelum akhirnya mengawali karier sebagai reporter.

Setelah lulus dari UI, dia mulai bekerja sebagai reporter di Trans TV. Setelah sekitar satu tahun bekerja, Isyana pindah ke TV7 (sekarang Trans7) dan menjadi pembawa acara berita sambil tetap melakukan peliputan.

Tiga tahun berselang, tepatnya tahun 2007, Isyana dipercaya sebagai produser berita program Seputar Indonesia sekaligus sebagai pembawa berita di RCTI. Pada saat yang sama, ia meliput berbagai peristiwa penting seperti pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008, Tsunami Aceh, dan Bom Bali II.

Deretan tokoh yang pernah diwawancarai Isyana antara lain George W. Bush saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, bintang dan pelatih sepak bola Pep Guardiola, Cesc Fabregas, Robert Pires hingga Javier Zanetti.

Di tahun 2013, Isyana bergabung dengan Metro TV dan bertugas sebagai wartawan di Istana Presiden pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah meninggalkan Metro TV, ia melanjutkan kariernya sebagai pembawa berita dan pembawa acara talkshow di beberapa stasiun televisi swasta, seperti Sindo TV, Kompas TV dan Fox Sports Asia.

Setelah lebih dari satu dekade bekerja di bidang media dan jurnalis, Isyana Bagoes Oka memutuskan langkahnya untuk masuk ke dunia politik, tepatnya pada tahun 2014, bersama dua rekannya, Grace Natalie dan Raja Juli Antoni, mereka menginisiasi berdirinya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kemudian pada tahun 2015, secara resmi dirinya dinyatakan menjabat sebagai ketua DPP PSI.

8. Dyah Roro Esti (Wakil Menteri Perdagangan)

Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., M.Sc. yang biasa disapa Roro Esti adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari daerah pemilihan Jawa Timur X yang meliputi Kabupaten Gresik dan Lamongan sejak tahun 2019

Dyah Roro Esti Widya Putri adalah pemegang gelar MSc dalam Teknologi Lingkungan (dengan fokus dalam Manajemen Polusi) dari Imperial College London. Dia juga memegang gelar Sarjana Ekonomi dan Sosiologi dari Universitas Manchester. Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Esti telah menyelesaikan kursus tingkat pascasarjana dari Universitas Harvard.

Berasal dari Indonesia, Esti telah tinggal di total 5 negara sepanjang hidupnya, yang meliputi: Amerika Serikat, Inggris, Cina, Vietnam, dan Indonesia. Pengalaman internasional ini telah membentuknya menjadi warga dunia, dan keingintahuannya akan dunia membawanya untuk mengambil bagian dalam debat Model United Nations selama dia di universitas.

Esti mendirikan Institut Energi dan Lingkungan Indonesia (IE2I), sebuah LSM yang berbasis di Jakarta, Indonesia. LSM ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pemanasan global dan konsekuensi negatif dari perubahan iklim.

9. Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Science dan Teknologi)

Stella Christie lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1979 dan besar di Jakarta. Saat ini, ia merupakan profesor, guru besar, dan researcher di Tsinghua University, Beijing, China. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.

Selama masa pendidikan, Stella Christie mendapatkan beberapa beasiswa bergengsi, termasuk dari ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.

Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Stella melanjutkan studi nya ke tingkat S3 doktoral di Northwestern University dengan fokus pada psikologi kognitif. Ia berhasil memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2010.

Sebagai seorang ilmuwan dalam bidang ilmu kognitif, Stella Christie telah memberikan sumbangan penting dalam dunia riset. Beberapa karya ilmiah nya telah diterbitkan dalam Journal of Cognition and Development dan salah satunya bahkan diakui sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.

Karier akademis Stella terus berkembang seiring waktu. Dia pernah menjabat sebagai profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018.

Kemudian di tahun 2018, Stella memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Universitas Tsinghua, China, yang masih dipegangnya hingga saat ini.

Dia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademis di Indonesia, termasuk sebagai pembicara dalam dua acara yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, salah satunya membahas "Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education".

Stella juga memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia". Tidak hanya itu, Stella juga telah menerbitkan 21 artikel dalam jurnal internasional dan dua buku pada tahun 2022.

Dengan keahliannya yang mendalam dan pengalaman internasional nya, Sehingga pemanggilan Stella Christie di Kertanegara dapat diharapkan memberikan kontribusi berharga dalam kabinet Prabowo – Gibran. Terutama di bidang pendidikan dan riset Indonesia.

10. Diana Kusumastuti (Wakil Menteri Pekerjaan Umum)

Lahir di Surakarta pada tahun 1967, Ir. Diana Kusumastuti, M.T. adalah seorang birokrat Indonesia yang telah memiliki reputasi panjang dalam bidang infrastruktur dan pembangunan.

Diana memiliki latar belakang pendidikan sesuai bidang profesional yang ia jalani saat ini dengan menempuh pendidikan sebagai Sarjana Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1991.

Diana melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar Magister Teknik Studi Pembangunan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2004.

Dengan latar belakang pendidikan yang kompeten dalam bidang arsitektur dan pembangunan, membuat Diana menjadi sosok yang diperhitungkan di bidang ini.

Puncaknya adalah ketika dirinya dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Desember 2020.

Selama menjabat, ia dikenal aktif mengembangkan sejumlah Kawasan pembangunan. Salah satu megaproyek pembangunannya adalah Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sepanjang 2023, Ditjen Cipta Karya ini telah menggelontorkan dana sebesar Rp10,38 triliun untuk IKN. Mulai dari untuk pengadaan pada bidang air minum IPA, hingga jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku, serta Sanitasi berupa IPAL dan TPST.

Selanjutnya, pada kegiatan pengembangan kawasan permukiman, Kementerian PUPR akan melakukan pembangunan IKN Nusantara, khususnya pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dan penataan Sumbu Kebangsaan.

Selain menjadi Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana juga menjabat sebagai komisaris PT Brantas Abipraya (Persero), terhitung sejak 31 Januari 2023 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-19/MBU/01/2023.

11. Christina Aryani (Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/ Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia)

Christina Aryani sosok wanita dengan memiliki segudang pengalaman menarik, wanita yang kelahiran di Jakarta tanggal 17 Juli 1975 ini sempat mencuri perhatian publik pada saat Mahkamah Konstitusi menggelar Sengketa Pilpres 2019. Sebelum masuk ke dunia politik Christina berprofesi sebagai pengacara dengan latar belakang hukum.

Christina menjadi inspirasi perempuan muda Indonesia dari fraksi Golkar yang saat ini sedang menyelesaikan penelitiannya dalam menempuh pendidikan di Universitas Indonesia untuk memperoleh gelar doktor ilmu hukum.

Latar belakang pendidikan Christina terkait ekonomi dan hukum dalam jenjang S1 bidang Manajemen Bisnis di STIE Ipwija, S1 bidang Hukum di Unika Atma Jaya dan S2 bidang Hukum di Universitas Indonesia.

Christina pernah diberikan kepercayaan sebagai ketua DPD Partai Golkar, ketua perwakilan Partai Golkar Luar Negeri, hakim mahkamah partai dan dewan pengawas Golkar Institut.

Pada tahun 2019, Christina mencalonkan diri sebagai calon DPR RI DKI Jakarta II dan berhasil memenangkan dengan perolehan suara 26.159. Dari hasil pemilihan tersebut ia ditetapkan dengan jabatan DPR RI yang bertugas pada Komisi I dari 2019 hingga 2024.

Namanya menjadi perbincangan hangat ketika DPR membahas Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) hingga dijuluki sebagai Srikandi RUU TPKS karena kegigihannya dalam mengawal pembahasan terkait undang-undang penting bagi perempuan dan anak Indonesia.

Pada saat peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, Christina bekerja sama dengan TVRI untuk meluncurkan sebuah film dokumenter tentang perdagangan orang berjudul "Mencari Kehidupan". Bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak menjadi korban pidana perdagangan orang.

Lalu pada pemilihan DPR RI tahun 2024, Christina mencoba mencalonkan diri kembali sebagai calon DPR RI DKI Jakarta II. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena dirinya kalah imbang dalam perolehan pemungutan suara.

Hasil kinerja Christina selama menjabat sebagai DPR RI Komisi I layak untuk mendapatkan apresiasi karena aksinya dalam menjalankan program KERJA NYATA dengan terfokus pada empat program meliputi, penguatan peran perempuan dan perlindungan anak, peningkatan peran generasi muda, perlindungan pekerja migrasi Indonesia dan aspirasi diaspora Indonesia.

Christina digadang-gadang menjadi salah satu kandidat wakil menteri dalam kabinet pemerintahan Probowo-Gibran di masa mendatang, setelah berkunjung ke kediaman Prabowo tersebut. Setelah pertemuannya Christina belum memberikan konfirmasi secara terbuka terkait posisi yang akan ditugaskan dalam kabinet tersebut.

12. Ni Luh Puspa (Wakil Menteri Pariwisata)

Ni Luh Puspa adalah seorang wartawati Indonesia kelahiran Singaraja, Bali. Ketika masih bayi berusia 3 bulan, keluarganya mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi. Pada usia 7 tahun, mereka kembali ke Bali.

Presenter TV swasta Ni Luh Puspa baru muncul ketika mengikuti pembekalan tugas calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ni Luh Puspa rupanya dipanggil mendadak, karena sebelumnya ia tak melewati pemanggilan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Jakarta seperti yang lainnya.

Ni Luh Puspa mengaku tawaran tersebut sesuatu yang merupakan passionnya selama ini.

Atas dasar itu, ia kemudian memantapkan diri masuk dalam bursa calon wamen di kabinet Prabowo - Gibran.

13. Rini Widyantini (Menpan RB)

Wanita kelahiran Bandung, 29 Mei 1965 ini mengawali kariernya menjadi aparatur sipil negara (ASN) sejak tahun 1990. Ia menjabat sebagai Analis Kebijakan pada tahun 1997, pada instansi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pada 2008, Rini menjabat sebagai Asisten Deputi Kelembagaan Perekonomian di KemenPANRB, kemudian di tahun 2009 sebagai Asisten Deputi Kelembagaan Perekonomian I. Kariernya di Kementerian PANRB terbilang cemerlang. Pada tahun 2011, Rini dipercaya menjadi Staf Ahli Menteri PANRB Bidang Hukum.

Satu tahun kemudian, Rini dipercaya sebagai Deputi Bidang Kelembagaan. Kemudian tahun 2013 sampai dengan 2021, Rini mengemban amanah sebagai Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana di Kementerian PANRB.

Rini mengenyam pendidikan dasar hingga tinggi di kota kelahirannya, Bandung. Alumni SMA Santa Angela ini melanjutkan studi sarjana hukum Universitas Padjadjaran. Selanjutnya, Rini meraih gelar Master of Public Management pada The Flinders University of South Australia.

Karier yang ia mulai dari internal Kementerian PANRB tentu membuat Rini memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni dalam membenahi birokrasi. Berbagai dinamika dan tantangan sudah dilakoninya.

Tugas besar sebagai Menteri PANRB sudah menunggu. Reformasi tata kelola pemerintahan yang di dalamnya terkait dengan keberlanjutan digitalisasi pemerintahan dan pelayanan publik, penguatan kelembagaan dan sinergi antar lembaga birokrasi melalui proses bisnis yang terintegrasi, peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan ASN hingga menciptakan budaya kerja ASN yang lebih melayani.

Rini, yang memulai kariernya sebagai seorang birokrat, hingga akhirnya dipercaya sebagai orang nomor satu di Kementerian PANRB.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper