Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan nama-nama menteri beserta wakil menteri yang akan mendampinginya pada periode 2024-2029. Kabinet di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran ini Bernama Kabinet Merah Putih. Berikut tanggapan mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pengumuman tersebut.
Pada pengumuman nama menteri dan wakil menteri pada Minggu (20/10/2024) di Istana Merdeka, diketahui terdiri dari 48 menteri, 5 kepala badan setingkat menteri, dan 56 wakil menteri.
Presiden ke-7 Jokowi pun memberikan tanggapan mengenai pengumuman Kabinet Merah Putih tersebut. Dilansir dari Antara pada Senin (21/10/2024), Jokowi menyebut penyusunan kabinet menjadi hak prerogatif presiden dalam hal ini Prabowo Subianto.
"Semua 100% hak prerogatif presiden," kata Presiden ke-7 Indonesia tersebut di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Dia meyakini pemilihan nama-nama yang masuk ke kabinet Prabowo-Gibran sudah melalui pertimbangan matang. "Siapapun yang telah dipilih itu pasti melalui pertimbangan yang matang, melalui kalkulasi, kalkulasi yang juga matang," kayanya.
Jokowi pun meyakini nama-nama yang dipilih oleh Prabowo merupakan yang terbaik dari yang ada. "Itu hak prerogatif presiden," katanya.
Tak hanya itu, dia juga memberikan tanggapan mengenai rencana penataran di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah oleh kabinet Prabowo-Gibran bertujuan untuk menyamakan visi.
"Itu kan bagus ada briefing, untuk menyamakan visi, mengkonsolidasi kabinet di awal saya kira baik, sangat baik," katanya.
Adapun, usai pelantikan Prabowo-Gibran, Jokowi pulang kampung ke Solo dengan menggunakan Pesawat TNI AU dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2024).
Prabowo mengantar langsung keberangkatan Jokowi dan Iriana bersama dengan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Prabowo bahkan berada di satu mobil Maung Garuda berwarna putih, yang diproduksi PT Pindad, dengan Jokowi dari Istana ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Jokowi menyalami satu per satu mantan pembantunya tersebut yang selama 10 tahun atau satu dekade telah membersamainya untuk memimpin negara.
Sebelum menaiki pesawat, Jokowi mengaku telah menyerahkan secara penuh tongkat kepemimpinan Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto.
Jokowi mengatakan bahwa Prabowo perlu memahami bahwa menjadi pemimpin Indonesia merupakan tugas yang besar.
“Ini tugas negara yang besar dengan seluruh keinginan-keinginan besar, cita-cita masyarakat yang sangat banyak sekali,” ujarnya di Halim.