Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Hamas Tewas, Uni Eropa Desak Percepatan Gencatan Senjata di Timur Tengah

Uni Eropa (UE) mendesak gencatan senjata di kawasan Timur Tengah harus menjadi prioritas setelah terbunuhnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar memberi isyarat saat unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza, 24 Mei 2021./Reuters-Mohammed Salem
Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar memberi isyarat saat unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza, 24 Mei 2021./Reuters-Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa (UE) mendesak gencatan senjata di kawasan Timur Tengah harus menjadi prioritas setelah terbunuhnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyebut, terbunuhnya Sinwar oleh pasukan Israel dapat meningkatkan peluang untuk mencapai gencatan senjata.

“Setelah pembunuhan Sinwar, sebuah perspektif baru terbuka dan kita harus menggunakannya untuk mencapai gencatan senjata, membebaskan sandera (Israel) yang tersisa dan mencari perspektif politik,” Josep Borrell, diplomat utama UE, mengatakan kepada wartawan di pertemuan para menteri pertahanan G7 di Naples.

Dia juga mengatakan misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang dikenal sebagai UNIFIL, dapat diperkuat, setelah mendapat kecaman dalam bentrokan antara Israel dan musuhnya di Lebanon, Hizbullah.

“Pasukan PBB harus dihormati di seluruh dunia, mungkin misi UNIFIL harus ditinjau ulang, tetapi hal pertama yang harus dilakukan adalah gencatan senjata,” kata Borrell, seraya menambahkan bahwa hal itu bergantung pada Dewan Keamanan PBB untuk membuat keputusan tentang UNIFIL.

Sebelumnya, Hamas mengonfirmasi kematian pemimpin mereka, Yahya Sinwar, yang tewas akibat serangan brutal Israel pada Kamis (17/10/2024). Namun dalam keadaan berduka, Hamas mengatakan mereka tidak akan melakukan negosiasi sandera hingga perang di Gaza berakhir. 

Hal ini dikatakan oleh Khalil al-Hayya, pejabat Hamas yang berbasis di Qatar, dalam sebuah pernyataan video mengatakan bahwa tidak ada sandera yang akan dibebaskan “kecuali agresi terhadap rakyat kami di Gaza berhenti.” 

Pasukan Israel menghantam Gaza dengan serangan udara pada hari Jumat, dan tim penyelamat menemukan mayat tiga anak Palestina dari reruntuhan rumah mereka di utara wilayah tersebut, menurut badan pertahanan sipil Gaza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper